Berita Investor
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
Berita Investor
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
No Result
View All Result
Berita Investor
No Result
View All Result

Prank! Garuda, Citylink dan Pelita Air Batal Merger, Auto Ambles!

by Tim Redaksi
1, September, 2023
in Emiten
0
Kondisi Keuangan Garuda Indonesia (GIAA) Rugi 120%  pada Semester I-2023
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

BeritaInvestor.id – Pada sesi perdagangan I Jumat (1/9/2023), harga saham GIAA, perusahaan maskapai BUMN PT Garuda Indonesia Tbk, mengalami penurunan yang signifikan. Penurunan ini terjadi setelah muncul kabar bahwa rencana merger hanya melibatkan Citilink dan Pelita Air. Pukul 09:14 WIB, saham GIAA terpantau melemah sebesar 6,67% ke harga Rp 84/saham. Bahkan, penurunan mencapai 10% terjadi pada awal pembukaan sesi perdagangan tersebut.

Sejauh ini, terdapat sebanyak 1.741 transaksi saham GIAA dengan volume mencapai 120,85 juta lembar saham, dan nilai transaksi sekitar Rp 10,03 miliar. Kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 7,68 triliun. Pada pukul 09:14 WIB, dalam order beli dengan harga Rp 81/saham (batas bawah sesi I), terdapat antrian pembelian sebanyak 272.993 lot, senilai sekitar Rp 2,2 miliar.

Sementara itu, dalam order jual dengan harga Rp 92/saham, terdapat antrian pembelian sebanyak 316.774 lot, senilai sekitar Rp 2,9 miliar.

Baca:

Direktur Operasi WEGE Dwi Purnomo Mundur: RUPS Akan Finalisasi

SMMA Laba Bersih Melejit 284% Meski Pendapatan Turun di Kuartal I 2025

Track all markets on TradingView

Penurunan harga saham GIAA ini dipicu oleh kabar terbaru mengenai rencana merger, di mana hanya Citilink dan Pelita Air yang akan bergabung. Sebelumnya, Menteri BUMN RI, Erick Thohir, mengungkapkan skema penggabungan tiga maskapai penerbangan nasional, yaitu Garuda-Citilink-Pelita Air.

Namun, Erick mengumumkan bahwa merger tersebut hanya akan melibatkan Citilink dan Pelita Air, sementara Garuda Indonesia akan tetap berdiri sebagai maskapai premium yang mandiri.

Erick menjelaskan bahwa merger Citilink dan Pelita Air diperkirakan dapat menurunkan harga tiket pesawat. Ini akan terjadi karena peningkatan jumlah armada penerbangan milik BUMN. Dengan pertambahannya, persaingan dengan maskapai swasta diharapkan akan membawa dampak positif berupa penurunan harga tiket.

Namun, Erick menegaskan bahwa efek penurunan harga tiket tidak akan terjadi secara instan, tetapi memerlukan waktu. Hal ini disebabkan oleh dominasi swasta dalam menentukan harga tiket pesawat sebesar 65%, sementara porsi BUMN hanya 35%.

Erick mengindikasikan bahwa Indonesia memiliki sekitar 550 pesawat, sedangkan jumlah ideal adalah 750 pesawat. Oleh karena itu, penambahan sekitar 200 pesawat diperlukan. Dari total tersebut, hanya 140 pesawat yang dioperasikan oleh BUMN sejak pandemi COVID-19, yaitu 20 pesawat Pelita Air, 60 pesawat Garuda Indonesia, dan 50 pesawat Citilink.

Setelah merger, Erick menargetkan total pesawat yang dapat dioperasikan oleh ketiga maskapai mencapai 170 pesawat pada tahun 2026.

Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor

Tags: BeritaInvestor.idGIAA Batal MergerGIAA Saham
Previous Post

Prospek IHSG, Target Level 7.000 di Bulan September 2023

Next Post

Harga Minyak Mentah Dunia WTI Kembali Menguat

Next Post
Harga Minyak Mentah Naik pada Pembukaan Perdagangan Senin

Harga Minyak Mentah Dunia WTI Kembali Menguat

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Home
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor