Berita Investor
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
Berita Investor
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
No Result
View All Result
Berita Investor
No Result
View All Result

Biaya Overhaul dan Sewa Pengaruhi Kerugian Garuda Indonesia (GIAA)

by Tim Redaksi
12, November, 2024
in Emiten
0
Saham Garuda Indonesia (GIAA) Terbang 9,09% Usai Rilis Laba Bersih Rp 3,8 Triliun
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

BeritaInvestor.id – PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mencatat kerugian yang semakin besar dalam laporan keuangan konsolidasi periode Januari-September 2024, dengan rugi bersih yang meningkat dari US$ 72,38 juta di tahun sebelumnya menjadi US$ 131,22 juta. Kenaikan ini terjadi meskipun pendapatan usaha naik sebesar 14,72%.

Menurut Bima Tesdayu, Treasury Management Group Head Garuda Indonesia, ada dua faktor utama yang berkontribusi terhadap penurunan kinerja laba bersih perseroan, yaitu biaya tinggi untuk aktivitas maintenance dan overhaul serta perubahan skema pembayaran sewa pesawat dari pay by the hour menjadi biaya tetap atau fixed lease cost.

Pengaruh Perawatan Besar-Besaran Terhadap Kinerja Keuangan

Kegiatan maintenance atau perawatan berkala merupakan prosedur untuk memastikan setiap pesawat beroperasi dengan aman melalui pemeriksaan dan penggantian komponen yang diperlukan. Sementara itu, overhaul adalah proses perawatan menyeluruh yang mencakup pemeriksaan, pembongkaran, perbaikan, dan perakitan ulang komponen pesawat. Garuda Indonesia mengalokasikan biaya yang cukup besar untuk aktivitas ini selama 2023 dan 2024 demi menjaga kualitas dan keamanan armadanya.

Baca:

Direktur Operasi WEGE Dwi Purnomo Mundur: RUPS Akan Finalisasi

SMMA Laba Bersih Melejit 284% Meski Pendapatan Turun di Kuartal I 2025

“Kami mengalami depresiasi yang cukup besar sejalan dengan aktifnya perawatan dan overhaul yang dilakukan selama 2023 dan 2024,” jelas Bima dalam paparan publik, Senin (11/11/2024).

Dampak Perubahan Skema Sewa Pesawat

Selain biaya perawatan yang tinggi, penurunan laba bersih Garuda juga disebabkan oleh perubahan skema pembayaran sewa pesawat berbadan besar dari sistem pay by the hour menjadi fixed lease cost. Perubahan ini mengakibatkan peningkatan biaya keuangan (financial charge) yang signifikan, yang turut memengaruhi rasio EBITDA terhadap laba bersih perseroan.

Kenaikan Pendapatan Usaha Garuda Indonesia

Di sisi lain, Garuda Indonesia mencatat kenaikan pendapatan usaha sebesar 14,72%, dari US$ 2,2 miliar menjadi US$ 2,56 miliar hingga September 2024, berkat perbaikan operasional dan peningkatan pasar. Peningkatan ini juga mendorong kenaikan profitabilitas GIAA pada EBITDA sebesar 11,26%, mencapai US$ 685 juta.

Pada Oktober 2024, Garuda mencatat kenaikan pendapatan bersih sebesar 16%, dari US$ 2,4 miliar menjadi US$ 2,8 miliar, dengan EBITDA yang meningkat 12,82% menjadi US$ 780 juta. Selain itu, hasil operasi perseroan pada Oktober 2024 menunjukkan peningkatan, dari US$ 249 juta di tahun sebelumnya menjadi US$ 310 juta.

Pemulihan Net Income dan Dampak Kesepakatan Ijarah

Meskipun sempat mencatat net income negatif sebesar US$ 82 juta, Garuda berhasil membalikkan keadaan menjadi positif US$ 18,11 juta pada Oktober 2024. Menurut Bima, keberhasilan ini salah satunya didukung oleh kesepakatan ijarah, yang melibatkan 10% dari armada Garuda.

“Hasil dari kesepakatan ijarah ini akan kami publikasikan di public expose insidentil yang akan segera dilaksanakan,” ujar Bima.

 

 


Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor

Tags: Biaya Sewa PesawatGaruda IndonesiaIndustri PenerbanganKerugian GIAAPendapatan GarudaPerawatan Pesawat
Previous Post

LPCK Akan Gelar Right Issue, Pemegang Saham Siap Terima Dilusi 52,82%

Next Post

PLN Pastikan Operasional Tetap Stabil di Tengah Kabar BP Danantara

Next Post
PLN Pastikan Operasional Tetap Stabil di Tengah Kabar BP Danantara

PLN Pastikan Operasional Tetap Stabil di Tengah Kabar BP Danantara

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Home
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor