Berita Investor
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
Berita Investor
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
No Result
View All Result
Berita Investor
No Result
View All Result

IHSG Menguat Akhir Sesi Setelah Data Inflasi dan Kinerja Saham Big Caps

by Tim Redaksi
3, July, 2023
in Ekonomi
0
IHSG Menguat Akhir Sesi Setelah Data Inflasi dan Kinerja Saham Big Caps
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

BeritaInvestor.id – Pada hari Senin (3/7/2023), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat ke level 6.688,38 setelah Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan data inflasi sebesar 3,52 persen secara year-on-year (YoY) untuk periode Juni 2023. Saham-saham big caps seperti BMRI, TPIA, ICBP, dan UNVR menjadi pendorong utama kenaikan IHSG. Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG mengalami kenaikan sebesar 0,4 persen dan berakhir pada level 6.688,38. Selama sesi perdagangan, IHSG bergerak dalam kisaran antara 6.661,87 hingga 6.695,22. Dalam perdagangan hari ini, terdapat 301 saham yang menguat, 218 saham yang mengalami penurunan, dan 224 saham yang stagnan. Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp9.536 triliun.

Di antara saham-saham big caps, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menjadi yang terdepan dengan kenaikan sebesar 2,88 persen ke level Rp5.350. Kemudian, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) naik 2,38 persen ke level Rp2.150. Saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) juga menguat sebesar 2,21 persen ke level Rp11.575. PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) juga mengalami kenaikan sebesar 1,17 persen ke level Rp4.310. Beberapa saham big caps lainnya yang menguat antara lain BYAN, BBRI, BBNI, dan ASII dengan masing-masing kenaikan sebesar 0,97 persen, 0,92 persen, 0,82 persen, dan 0,74 persen.

[tv-chart symbol=”IDX:composite” width=”420″ height=”240″ language=”en” interval=”D” timezone=”Asia/Bangkok” theme=”White” style=”1″ toolbar_bg=”#f1f3f6″ enable_publishing=”” hide_top_toolbar=”” withdateranges=”” hide_side_toolbar=”” allow_symbol_change=”” save_image=”” details=”” hotlist=”” calendar=”” stocktwits=”” headlines=”” hideideas=”” hideideasbutton=”” referral_id=””]

Sementara itu, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) adalah satu-satunya saham yang stagnan pada hari ini. Sedangkan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) adalah satu-satunya saham yang mengalami penurunan sebesar 0,82 persen ke level Rp9.075.

Baca:

Pertamina Drilling Gencar Bor Migas di Kaltara untuk Tingkatkan Produksi Nasional

Kemendag Evaluasi Regulasi dan Kolaborasi Mitigasi Krisis Ritel

Maximilianus Nico Demus, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, memprediksi bahwa IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan resistance di 6.627-6.685. Ia menyebutkan bahwa sentimen akan datang dari Bank Sentral AS, dengan Jerome Powell yang mengatakan bahwa tingkat suku bunga kemungkinan masih akan diperlukan untuk menurunkan inflasi pada target The Fed, yaitu 2 persen. Powell juga menyampaikan bahwa tekanan masih ada karena inflasi masih tinggi dan proses untuk mengembalikan inflasi ke target 2 persen masih jauh dari selesai. Demus menyimpulkan bahwa kata-kata Powell menggambarkan kemungkinan adanya kenaikan tingkat suku bunga setidaknya dua kali hingga akhir tahun, bahkan tidak menutup kemungkinan kenaikan lebih dari dua kali dalam setahun. Meskipun menurutnya inflasi mengalami penurunan yang cukup baik, namun ternyata tidak cukup baik bagi The Fed.

Selain sentimen dari luar negeri, sentimen dari dalam negeri juga mempengaruhi pergerakan IHSG. IMF mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan pemulihan yang baik setelah pandemi Covid-19. IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mengalami moderasi sekitar 5 persen pada tahun 2023. Namun, IMF juga memberikan catatan bahwa Indonesia harus tetap waspada. IMF menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat melambat karena permintaan dari mitra dagang Indonesia yang menurun dan lesunya pasar tenaga kerja Indonesia, yang dapat mempengaruhi tekanan inflasi.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi bulanan di Indonesia pada Juni 2023 sebesar 0,14 persen atau terjadi kenaikan indeks harga konsumen dari 114,84 pada Mei 2023 menjadi 115,00 pada Juni 2023. Jika dibandingkan dengan Juni 2022, inflasi tahunan mencapai 3,52 persen. Sedangkan inflasi tahun kalender (year-to-date/ytd) sebesar 1,24 persen.

Disclamer : keputusan pembelian /penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor

Tags: IHSG
Previous Post

AMMN Resmi Menetapkan Harga IPO, Cek Jadwalnya dan Rencana Penggunaan Dana

Next Post

HRTA dan BMR Teken MoU Ekspor Perhiasan Emas senilai Rp3,93 Triliun

Next Post
HRTA dan BMR Teken MoU Ekspor Perhiasan Emas senilai Rp3,93 Triliun

HRTA dan BMR Teken MoU Ekspor Perhiasan Emas senilai Rp3,93 Triliun

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Home
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor