BeritaInvestor.id – PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) telah menetapkan harga penawaran umum atau initial public offering (IPO) sebesar Rp1.695 per saham. Harga ini sedikit lebih tinggi dari harga bawah yang ditawarkan pada masa book building, yaitu di kisaran Rp1.650 hingga Rp1.775 per saham.
Dalam prospektus e-ipo yang dirilis pada Senin, 3 Juli 2023, perusahaan tambang tembaga dan emas ini akan menggelar penawaran umum pada tanggal 3 hingga 5 Juli 2023 dengan melepas sebanyak 6.328.208.800 saham atau setara dengan 8,80% dari total modal ditempatkan dan disetor perseroan pada nilai nominal Rp125 per lembar. Meskipun begitu, dana yang dihimpun dari IPO ini nyaris lebih rendah dari target awal, yakni sebesar Rp10,726 triliun dari target semula yang mencapai Rp12,9 triliun.
Para penjamin emisi pelaksana efek yang bertindak dalam proses IPO ini adalah PT Mandiri Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, BRI Danareksa Sekuritas, Maybank Sekuritas Indonesia, dan Samuel Sekuritas Indonesia. Selain itu, PT Amman Mineral Internasional Tbk juga akan memberikan program opsi kepemilikan saham bagi karyawan dengan menerbitkan 602,3 ribu saham biasa atas nama, setara dengan 0,83% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.
Rencana penggunaan dana hasil IPO sebesar 59,8 persen akan digunakan untuk setoran modal kepada Amman Mineral Nusa Tenggara, entitas usaha anak dari PT Amman Mineral Internasional Tbk. Dana ini akan digunakan untuk modal proyek pengembangan konsentrator di Sekongkang, Sumbawa Barat.
Selain itu, dana tersebut juga akan dialokasikan untuk membangun pembangkit listrik tenaga gas di Benete, Sumbawa Barat. Sisa dana IPO, yaitu sebesar Rp3,048 triliun, akan digunakan untuk melunasi utang kepada Amman Mineral Nusa Tenggara.
PT Amman Mineral Internasional Tbk juga berencana menggunakan dana IPO sebesar Rp1,786 triliun untuk melakukan setoran modal melalui penyerapan saham baru di Amman Mineral Industri. Dana setoran modal ini akan digunakan untuk membiayai proyek smelter di Maluk, Sumbawa Barat.
Berdasarkan laporan keuangan tahun 2022, perseroan berhasil membukukan laba bersih senilai USD1,093 miliar dari hasil penjualan bersih setara USD2,83 miliar.
Jadwal pelaksanaan IPO adalah sebagai berikut:
- Masa Penawaran Umum Perdana Saham: 3 – 5 Juli 2023
- Penjatahan: 5 Juli 2023
- Distribusi Saham Secara Elektronik: 6 Juli 2023
- Pencatatan Efek di Bursa Efek Indonesia: 7 Juli 2023
PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) adalah perusahaan holding yang berpusat di Indonesia dan bergerak dalam kegiatan eksplorasi, pembangunan, penambangan, pemrosesan, dan di masa mendatang, pengolahan dan pemurnian di Indonesia melalui perusahaan anak dan entitas asosiasi operasi perseroan.
Melalui anak perusahaan PT Amman Mineral Nusa Tenggara, perseroan mengoperasikan tambang terbuka tembaga dan emas yang dikenal sebagai tambang Batu Hijau di Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia.
Tambang Batu Hijau merupakan produsen konsentrat tembaga berkadar tinggi yang sangat bersih serta mengandung emas dan perak sebagai mineral pengikutnya. Konsentrat ini merupakan bahan baku yang sangat diminati oleh smelter di seluruh dunia. Hingga 31 Desember 2022, tambang Batu Hijau telah memproduksi kumulatif sebesar 9.400 Mlbs tembaga dan 9,5 Moz emas.
Disclamer : keputusan pembelian /penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor