Berita Investor
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
Berita Investor
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
No Result
View All Result
Berita Investor
No Result
View All Result

Harga CPO di Bursa Malaysia Kembali Turun, Permintaan Lesu Jadi Penyebab

by Tim Redaksi
4, September, 2024
in Ekonomi
0
Koreksi Harga CPO -1,01% di Bursa Malaysia Exchange
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

BeritaInvestor.id – Harga kontrak Crude Palm Oil (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives (BMD) kembali turun pada Selasa (3/9/2024), mencatat penurunan dua hari berturut-turut. Penurunan ini disebabkan oleh lesunya permintaan terhadap komoditas minyak sawit tersebut, meskipun laju produksi CPO melambat.

Menurut data BMD pada penutupan Selasa (3/9/2024), kontrak berjangka CPO untuk September 2024 turun sebesar 12 Ringgit Malaysia menjadi 4.020 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak berjangka CPO untuk Oktober 2024 juga terkoreksi sebesar 5 Ringgit Malaysia menjadi 3.965 Ringgit Malaysia per ton.

Sementara itu, kontrak berjangka CPO November 2024 melemah sebesar 2 Ringgit Malaysia menjadi 3.931 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak berjangka CPO Desember 2024 juga mengalami penurunan sebesar 1 Ringgit Malaysia menjadi 3.900 Ringgit Malaysia per ton.

Namun, pada kontrak berjangka untuk Januari 2025, harga malah mengalami sedikit kenaikan, meskipun tetap melemah, sebesar 1 Ringgit Malaysia menjadi 3.882 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak untuk Februari 2025 juga mengalami penguatan sebesar 5 Ringgit Malaysia menjadi 3.875 Ringgit Malaysia per ton.

Baca:

Pertamina Drilling Gencar Bor Migas di Kaltara untuk Tingkatkan Produksi Nasional

Kemendag Evaluasi Regulasi dan Kolaborasi Mitigasi Krisis Ritel

Permintaan Lesu Mengimbangi Sentimen Positif

Mengutip laporan Bernama, trader minyak sawit David Ng menjelaskan bahwa permintaan yang lesu menjadi faktor utama penurunan harga ini. Sentimen positif yang seharusnya didukung oleh laju produksi yang lebih lambat tidak mampu mengimbangi dampak dari lemahnya permintaan.

“Kami melihat support di 3.850 Ringgit Malaysia per ton dan resistance di 4.000 Ringgit Malaysia per ton,” ujar David Ng, dikutip dari Bernama pada Rabu (4/9/2024).

Penurunan Permintaan Global

Penurunan permintaan CPO diperkirakan dipicu oleh beberapa faktor, termasuk kondisi pasar global yang tidak stabil dan berkurangnya permintaan dari negara-negara pengimpor utama seperti India dan Tiongkok. Sementara itu, di sisi produksi, meskipun terjadi perlambatan, dampaknya belum cukup signifikan untuk mendongkrak harga di tengah lemahnya minat pasar.

Meski begitu, pelaku pasar tetap optimis bahwa permintaan CPO dapat pulih kembali dalam jangka menengah, terutama jika terjadi pemulihan ekonomi global yang dapat mendorong peningkatan konsumsi terhadap produk turunan CPO, seperti minyak goreng dan biodiesel.

 

 


Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor

Tags: Berjangka CPOBursa MalaysiaHarga CPOminyak sawitPenurunan Harga CPOPermintaan CPOProduksi CPO
Previous Post

MUFG dan Bank Danamon (BDMN) Dukung Perdagangan Karbon di Indonesia dan Jepang

Next Post

PTPP Lakukan Transaksi Afiliasi dengan PP Infrastruktur Senilai Rp44,5 Miliar

Next Post
PTPP Raih Pertumbuhan Laba 11,08% di Semester I 2023

PTPP Lakukan Transaksi Afiliasi dengan PP Infrastruktur Senilai Rp44,5 Miliar

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Home
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor