BeritaInvestor.id – PT Golden Westindo Artajaya Tbk (GWAA), perusahaan industri perdagangan pakan ternama di Indonesia, berencana melepas sahamnya melalui pencatatan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia. Dalam IPO ini, GWAA akan menawarkan sebanyak 685.714.300 lembar saham atau setara dengan 30% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Setiap saham memiliki nilai nominal Rp25, dengan harga penawaran berkisar antara Rp100 hingga Rp120 per saham, sehingga diharapkan dapat meraih dana segar hingga Rp82,2 miliar.
Penggunaan Dana IPO untuk Ekspansi Bisnis
Dana yang diperoleh dari IPO akan digunakan untuk belanja modal, termasuk pembelian lahan, pembangunan, dan pembelian peralatan untuk pembangunan Artemia Hatching Facility. Selain itu, dana juga akan digunakan untuk modal kerja serta investasi dalam bentuk penyertaan modal pada PT Kyorin Group Indonesia, anak usaha Perseroan.
Untuk memastikan kelancaran proses IPO ini, GWAA telah menunjuk PT Shinhan Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Jadwal IPO GWAA
Masa book building akan berlangsung pada 10 hingga 18 September 2024. Pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diperkirakan akan keluar pada 25 September 2024, dengan masa penawaran umum pada 27 September hingga 1 Oktober 2024.
Posisi GWAA di Industri dan Rencana Ekspansi
Menurut Direktur Utama GWAA, Rusdi Djamil Lioe, Perseroan memiliki pangsa pasar sebesar 30% di Indonesia dan telah dikenal dengan produk dan layanan unggulnya selama lebih dari 30 tahun. Kemitraan strategis dengan pemasok internasional seperti Great Salt Lake Artemia (Amerika Serikat), Bern Aqua NV (Belgia), Kyorin Co. Ltd. (Jepang), dan Eheim GmbH & Co. KG (Jerman) telah memperkuat posisi GWAA dalam persaingan di industri pakan.
Saat ini, GWAA memiliki gudang penyimpanan di Tangerang, Banten, dengan kapasitas penyimpanan 1.760 ton dan luas 6.464 m². Selain itu, pabrik produksi pakan beku ikan hias yang dioperasikan oleh PT Kyorin Group Indonesia berlokasi di Dayeuhkolot, Bandung, Jawa Barat, dengan kapasitas produksi mencapai 250 ton per tahun.
Strategi Ekspansi dengan Fasilitas Pembenihan Artemia
Sebagai bagian dari strategi ekspansi, GWAA berencana membangun dua Artemia Hatching Facility di Lampung dan Situbondo, Jawa Timur. Direktur GWAA, Karolina Leo, menyampaikan bahwa sekitar 40,5% dana hasil IPO akan digunakan untuk pembangunan fasilitas ini.
“Fasilitas ini akan memproduksi pakan pembenihan alami siap pakai (ready-to-use) dalam bentuk nauplii. Pendirian Artemia Hatching Facility ini merupakan inovasi produk Perseroan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan industri,” kata Karolina.
Fasilitas di Lampung ditargetkan mulai beroperasi pada kuartal IV 2025, sementara unit di Situbondo akan mulai beroperasi pada kuartal II 2026.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor