BeritaInvestor.id – PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) mengumumkan rencana untuk mendivestasi 7 miliar lembar saham, atau setara dengan 99,99% kepemilikan, di anak usahanya, Adaro Andalan Indonesia (AAI). Nilai penjualan saham ini mencapai USD 2,45 miliar dan dimaksudkan untuk mendukung strategi ekspansi dan diversifikasi perusahaan, terutama dalam pilar bisnis non-batu bara.
Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya ADRO untuk menciptakan portofolio bisnis yang lebih seimbang serta memberikan perlindungan yang lebih baik di seluruh fase siklus bisnis. Selain itu, divestasi ini diharapkan menjadi kontributor penting dalam penciptaan nilai jangka panjang bagi perusahaan.
Komitmen ADRO dalam Mendukung Transisi Energi
Adaro Energy juga menegaskan komitmennya untuk mendukung Pemerintah Indonesia dalam upaya mengurangi emisi gas rumah kaca dan mencapai target net-zero emission pada 2060, atau bahkan lebih awal. Salah satu target utama perusahaan adalah mencapai 50% total pendapatan dari bisnis non-batu bara termal pada tahun 2030. Untuk mencapai target tersebut, ADRO fokus mengembangkan bisnis yang mendukung ekosistem hijau di Indonesia.
Sebagai bagian dari komitmen ini, Adaro merencanakan pemisahan bisnis pilar pertambangan serta beberapa bisnis pendukung di bawah AAI ke dalam dua pilar bisnis baru, yakni Adaro Minerals dan Adaro Green. Langkah ini bertujuan untuk mendukung diversifikasi dan memperkuat sinergi antar bisnis yang lebih erat.
Manfaat dari Pemisahan Bisnis
Pemisahan bisnis ini dipandang sebagai langkah strategis untuk memaksimalkan kinerja AAI dan pilar-pilar bisnis non-batu bara termal. Dengan memisahkan bisnis-bisnis tersebut, setiap perusahaan dapat fokus pada pengembangan keunggulan inti masing-masing, yang pada akhirnya akan meningkatkan efisiensi dan daya saing.
Transaksi ini juga diharapkan dapat membantu AAI serta bisnis non-batu bara termal untuk lebih fokus dalam pengembangan dan meningkatkan kinerjanya. Selain itu, pemisahan ini memberikan peluang bagi bisnis hijau ADRO untuk mendapatkan akses pembiayaan yang lebih banyak, biaya pendanaan yang lebih kompetitif, serta memberikan akses lebih baik kepada proyek-proyek ramah lingkungan melalui kemitraan dengan mitra bisnis global berperingkat tinggi.
Langkah ini juga akan memberi opsi lebih banyak bagi investor publik untuk berinvestasi sesuai minat dan pandangan mereka, terutama dalam proyek yang berorientasi pada keberlanjutan.
RUPS untuk Persetujuan Divestasi
Untuk merealisasikan rencana divestasi ini, Adaro Energy akan meminta persetujuan dari para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) yang dijadwalkan pada 18 Oktober 2024. Pemegang saham yang berhak hadir dalam RUPS tersebut harus tercatat dalam daftar pemegang saham atau pemegang sub rekening efek pada penutupan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia satu hari sebelum pemanggilan RUPS, atau melalui perwakilan yang sah dengan surat kuasa.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor