Berita Investor
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
Berita Investor
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
No Result
View All Result
Berita Investor
No Result
View All Result

IHSG Ditutup Melemah Sesi II Akibat Memburuknya Sentimen Pasar Global

by Tim Redaksi
2, August, 2023
in Ekonomi
0
IHSG Ditutup Melemah Sesi II Akibat Memburuknya Sentimen Pasar Global
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

BeritaInvestor.id – Pada perdagangan Rabu (2/8/2023), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup di zona merah dengan melemah sebanyak 0,46% ke posisi 6.854,51. Meskipun demikian, IHSG masih bertahan di level psikologis 6.800 hingga akhir perdagangan hari tersebut.

Sektor teknologi dan energi menjadi pemberat terbesar IHSG pada hari itu, di mana keduanya memberatkan indeks masing-masing sebesar 1,83% dan 1,79%.

Beberapa saham juga menjadi pemberat IHSG, termasuk saham-saham berikut:

  • Bayan Resources (BYAN) -12,76 indeks poin, dengan harga terakhir 18.650 (-3,87%)
  • Telkom Indonesia (TLKM) -7,43 indeks poin, dengan harga terakhir 3.690 (-1,60%)
  • GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) -6,54 indeks poin, dengan harga terakhir 109 (-2,68%)
  • United Tractors (UNTR) -3,15 indeks poin, dengan harga terakhir 26.725 (-2,91%)
  • Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) -1,72 indeks poin, dengan harga terakhir 5.100 (-1,92%)
  • Astra International (ASII) -1,20 indeks poin, dengan harga terakhir 6.850 (-0,36%)

Saham raksasa batu bara, PT Bayan Resources Tbk (BYAN), kembali menjadi pemberat terbesar IHSG pada hari tersebut dengan kontribusi penurunan sebanyak 12,7 indeks poin. Sedangkan saham emiten telekomunikasi BUMN, PT Telkom Indonesia, juga memberatkan IHSG sebanyak 7,4 indeks poin.

Baca:

Pertamina Drilling Gencar Bor Migas di Kaltara untuk Tingkatkan Produksi Nasional

Kemendag Evaluasi Regulasi dan Kolaborasi Mitigasi Krisis Ritel

Penurunan IHSG sejalan dengan pergerakan bursa saham Amerika Serikat (AS) kemarin dan bursa Asia-Pasifik hari ini. Sentimen global semakin memburuk setelah lembaga pemeringkat internasional, Fitch Rating, menurunkan peringkat surat utang AS dari AAA menjadi AA+. Penurunan peringkat tersebut merupakan konsekuensi dari dampak persoalan plafon utang pada Mei lalu.

Dampak downgrade peringkat utang AS dapat meningkatkan ketidakpastian global dan menyebabkan volatilitas pasar semakin besar, termasuk di pasar keuangan Indonesia.

Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati, juga mengungkapkan dampak inflasi tinggi di negara maju terhadap nilai tukar mata uang negara berkembang. Tekanan inflasi tersebut dipengaruhi oleh perekonomian yang tetap kuat dan pasar tenaga kerja yang relatif ketat. Kondisi ini diperkirakan akan mempengaruhi kebijakan moneter negara maju, termasuk kenaikan suku bunga acuan dari bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang baru-baru ini menaikkan policy rate (Federal Fund Rate/FFR) sebesar 25 basis poin (bp).

Disclamer : keputusan pembelian /penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor

Tags: Berita EkonomiBerita EmitenBERITA INVESTORIndeks Harga Saham Gabungan
Previous Post

PT Hummus Maritim International Tbk (HUMI) Tetapkan Harga IPO di Rp100/Saham

Next Post

Penguatan Saham GTBO Capai 55,76% dalam Dua Hari Terakhir

Next Post
Penguatan Saham GTBO Capai 55,76% dalam Dua Hari Terakhir

Penguatan Saham GTBO Capai 55,76% dalam Dua Hari Terakhir

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Home
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor