BeritaInvestor.id – Saham PT Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO) berhasil mencatatkan auto reject atas (ARA) dalam dua hari berturut-turut, membukukan penguatan harga saham sebesar 55,76% dalam dua hari terakhir.
Pada data perdagangan saham Bursa Efek Indonesia (BEI), saham GTBO kemarin ditutup ARA dengan penguatan Rp 52 menjadi Rp 260 per saham. Penguatan serupa kembali terjadi pada Rabu (2/8/2023), mencapai Rp 64 menjadi Rp 324.
Harga tersebut merupakan level tertinggi atas saham GTBO dalam lima tahun terakhir sejak 29 Agustus 2018. Namun, pada tahun 2013, saham GTBO pernah mencapai penguatan lebih dari Rp 6.000.
[tv-chart symbol=”IDX:GTBO” width=”420″ height=”240″ language=”en” interval=”D” timezone=”Asia/Bangkok” theme=”White” style=”1″ toolbar_bg=”#f1f3f6″ enable_publishing=”” hide_top_toolbar=”” withdateranges=”” hide_side_toolbar=”” allow_symbol_change=”” save_image=”” details=”” hotlist=”” calendar=”” stocktwits=”” headlines=”” hideideas=”” hideideasbutton=”” referral_id=””]
Sebelum mencapai level tertinggi baru, saham GTBO sempat berada di ambang delisting oleh bursa karena mengalami suspensi selama hampir 24 bulan. Ancaman delisting tersebut merujuk pada beberapa ketentuan, termasuk pengumuman BEI nomor SPT-00017/BEI.PP3/07-2020 tentang suspensi efek, dan peraturan BEI nomor I-I mengenai penghapusan pencatatan (delisting) saham.
Informasi terungkap bahwa laba bersih perseroan melonjak 478,61% dari US$ 1,59 juta menjadi US$ 9,20 juta pada semester I-2023. Lonjakan laba bersih ini didukung oleh peningkatan penjualan perseroan dari US$ 19,27 juta menjadi US$ 35,72 juta, sementara total liabilitas perseroan mengalami penurunan dari US$ 14,81 juta menjadi US$ 12,21 juta.
Disclamer : keputusan pembelian /penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor