BeritaInvestor.id – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berencana melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau yang lebih dikenal sebagai private placement. Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk menyeimbangkan pertumbuhan bisnis dengan manajemen biaya yang disiplin, serta tetap berada di jalur yang tepat untuk mencapai target EBITDA yang disesuaikan breakeven pada tahun 2024.
Fokus pada Pertumbuhan dan Nilai Tambah bagi Pemegang Saham
Direktur Utama GoTo, Patrick Walujo, menegaskan bahwa perseroan akan terus fokus pada upaya memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham dengan memperluas jangkauan layanan kepada lebih banyak konsumen. Dalam konteks ini, private placement diajukan sebagai upaya untuk mendapatkan fleksibilitas dalam menghimpun pendanaan yang diperlukan, baik untuk mendukung peluang pertumbuhan maupun untuk menghadapi ketidakpastian kondisi makroekonomi.
“Rencana ini diajukan agar perseroan memiliki fleksibilitas jika ada kebutuhan penghimpunan pendanaan untuk mendukung peluang pertumbuhan atau dalam menghadapi ketidakpastian kondisi makroekonomi,” jelas Corporate Secretary GoTo, Koesoemohadiani, dalam keterangannya.
Kondisi Keuangan yang Stabil
Hingga Juni 2024, GoTo memiliki kas dan setara kas sebesar Rp 23,08 triliun dengan jumlah ekuitas mencapai Rp 33,52 triliun. Dengan kondisi keuangan yang kuat ini, perseroan berada dalam posisi yang baik untuk mempertahankan fleksibilitas finansialnya.
Sesuai dengan regulasi POJK Nomor 22 tahun 2021, setiap private placement harus memperoleh persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Khusus bagi emiten dengan saham suara multipel (multiple voting share/MVS, seri B), PMTHMETD bisa dilakukan dalam jangka waktu satu tahun setelah memperoleh persetujuan dari RUPS. Hal ini berbeda dengan ketentuan yang berlaku di bursa luar negeri seperti di Amerika Serikat, di mana Securities and Exchange Commission (SEC) mengatur bahwa persetujuan RUPS diperlukan hanya jika penerbitan saham baru mencapai 20% atau lebih dari total saham yang beredar.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor