BeritaInvestor.id – Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengalami penurunan signifikan pada perdagangan 28 Agustus 2024, dengan harga saham turun sebesar 1,92% menjadi Rp 51. Dalam perdagangan tersebut, sebanyak 1,31 miliar saham GOTO diperdagangkan dengan frekuensi mencapai 14.062 kali, dan nilai transaksi sebesar Rp 66,78 miliar. Investor asing tercatat melakukan net sell sebesar Rp 16,6 miliar, menjadikan saham GOTO salah satu top laggards dalam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dengan kontribusi negatif sebesar -2,27.
Kabar Demonstrasi Ojol dan Penurunan Saham GOTO
Penurunan saham GOTO seiring dengan kabar mengenai rencana aksi demonstrasi oleh komunitas ojek online (ojol) dan kurir online di Jabodetabek pada Kamis (29/8/2024). Aksi tersebut diperkirakan akan mempengaruhi operasional Gojek, meskipun perusahaan telah menegaskan bahwa layanan mereka akan tetap berjalan normal.
“Kami menegaskan bahwa operasional Gojek akan tetap berjalan normal dan konsumen dapat tetap menggunakan layanan Gojek seperti biasa,” ujar Rosel Lavina, Head of Corporate Affairs Gojek. Rosel juga mengimbau kepada mitra pengemudi agar tidak terprovokasi oleh aksi demonstrasi dan tetap beroperasi seperti biasa. Gojek akan menindak tegas pihak-pihak yang melakukan tindakan yang merugikan pelanggan maupun mitra pengemudi.
Aksi Demonstrasi dan Tuntutan Pengemudi Ojol
Komunitas ojol dan kurir online di Jabodetabek berencana menggelar aksi damai dengan rute menuju Istana Merdeka, kantor Gojek di Petojo, Jakarta Pusat, dan kantor Grab di Cilandak, Jakarta Selatan. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk penyampaian aspirasi terkait status hukum ojek online dan berbagai tuntutan lainnya kepada perusahaan aplikasi serta pemerintah.
“Kami sangat terbuka terhadap aspirasi rekan-rekan mitra driver aktif Gojek dan senantiasa menghimbau agar disampaikan secara kondusif dan tertib,” tambah Rosel.
Penurunan Target Harga Saham GOTO oleh Analis
Di sisi lain, BRI Danareksa Sekuritas mempertahankan rating beli untuk saham GOTO karena prospek pertumbuhan yang menarik. Namun, target harga saham GOTO diturunkan menjadi Rp 90 dari sebelumnya Rp 120. Penurunan ini disebabkan oleh perubahan pendekatan penilaian dari price to sales (P/S) multiple ke discounted cash flow (DCF), dengan asumsi CAGR 6% selama periode 2024-2034 untuk GTV ODS dan GoTo Financial.
Selain itu, NH Korindo Sekuritas juga mempertahankan rekomendasi beli untuk saham GOTO, namun menurunkan target harga menjadi Rp 77 dari sebelumnya Rp 81, dengan EV/sales 2024 sebesar 4,94 kali. Risiko utama yang dihadapi GOTO termasuk volatilitas pasar, persaingan ketat di segmen usaha, regulasi yang tidak mendukung, serta potensi kesalahan dalam eksekusi strategi integrasi ekosistem.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor