BeritaInvestor.id – Dalam kurun waktu satu minggu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berhasil menanjak signifikan, meninggalkan level Rp 16.000 dan mencapai Rp 15.600. Berdasarkan data dari Refinitiv, pada Rabu pagi (14/8/2024), rupiah dibuka di angka Rp 15.720 per dolar AS, mencatat penguatan sebesar 0,7% dibandingkan posisi sebelumnya. Tren positif ini berlanjut, dengan rupiah mencapai level Rp 15.600 pada pukul 09.45 WIB.
Rupiah terakhir kali berada di level Rp 16.030 per dolar AS pada 7 Agustus 2024, dan sejak saat itu terus menunjukkan tren penguatan. Salah satu faktor pendorong utama adalah rilis data indeks harga produsen (PPI) AS yang memicu ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga pada bulan September.
Pengaruh Data Ekonomi AS dan Prediksi Kebijakan The Fed
Data PPI untuk permintaan akhir di AS mencatat kenaikan tipis sebesar 0,1% pada bulan Juli, setelah naik 0,2% tanpa revisi pada bulan Juni, menurut Biro Statistik Tenaga Kerja Departemen Tenaga Kerja AS. Data ini meningkatkan spekulasi bahwa The Fed mungkin akan memangkas suku bunganya lebih cepat. Perangkat Fedwatch mencatat bahwa peluang pemangkasan suku bunga oleh The Fed pada Desember cukup besar, dengan probabilitas mencapai 51,5% untuk pemangkasan sebesar 50 basis poin menjadi 4,75% – 5,00% dari tingkat saat ini 5,25% – 5,50%.
Dukungan Domestik dalam Penguatan Rupiah
Selain faktor eksternal, penguatan rupiah juga didukung oleh kondisi dalam negeri. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI), Edi Susianto, menyatakan bahwa siklus repatriasi di pasar domestik yang menurun turut memberikan dukungan pada pergerakan rupiah. Di samping itu, ekonomi Indonesia masih menunjukkan kinerja yang cukup baik, dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,05% pada kuartal II-2024 di tengah gejolak pasar global.
Edi juga menegaskan bahwa Bank Indonesia terus mencermati perkembangan data ekonomi di AS serta pergerakan geopolitik yang dapat mempengaruhi stabilitas rupiah ke depan.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor