Berita Investor
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
Berita Investor
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
No Result
View All Result
Berita Investor
No Result
View All Result

NCKL Meresmikan Pabrik Produksi Nikel Sulfat Terbesar di Dunia

by Tim Redaksi
3, June, 2023
in Emiten
0
NCKL Meresmikan Pabrik Produksi Nikel Sulfat Terbesar di Dunia
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Harita Nickel melalui unit bisnisnya, PT Halmahera Persada Lygend (PT HPL), yang merupakan perusahaan afiliasi dari PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL), telah mengumumkan resmi beroperasinya pabrik produksi nikel sulfat pertama dan terbesar di Indonesia. Nikel sulfat merupakan bahan utama dalam pembuatan prekursor katoda untuk baterai kendaraan listrik. Peresmian operasional pabrik dengan kapasitas produksi sebesar 240 ribu ton per tahun ini dilakukan di kawasan operasional Harita Nickel di Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, pada hari Rabu (31/5).

Direktur PT. Halmahera Persada Lygend, Tonny H. Gultom, mengungkapkan bahwa Harita Nickel, melalui PT HPL yang berkolaborasi dengan Lygend Resources Technology Co., Ltd, berhasil menghasilkan Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) sebagai bahan baku untuk baterai kendaraan listrik. Pabrik nikel sulfat yang didirikan di Pulau Obi ini menjadi yang pertama di Indonesia dalam memproduksi nikel sulfat sekaligus memiliki kapasitas produksi terbesar di dunia. Rencananya, ekspor perdana nikel sulfat akan dilakukan pada bulan Juni 2023.

Tonny menjelaskan, “Kami terus melakukan peningkatan kapasitas produksi NiSO4 dan berupaya mencapai 240.000 metrik ton per tahun dengan kandungan nikel metal sebesar 54.000 ton per tahun, yang ditargetkan akan tercapai pada pertengahan kuartal kedua tahun 2023.” Dia juga menambahkan bahwa di Pulau Obi yang kaya akan mineral, Harita Nickel akan membangun industri pertambangan terintegrasi dari hulu hingga hilir. Sejak tahun 2010, Harita Nickel telah memulai kegiatan pertambangan melalui PT Trimegah Bangun Persada Tbk dan telah melaksanakan visi pemerintah terkait dengan hilirisasi.

Sejak tahun 2015, Harita Nickel telah melakukan hilirisasi dengan memproses nikel saprolit (nikel kadar tinggi) melalui PT Megah Surya Pertiwi dengan menggunakan empat jalur produksi feronikel. Tonny menambahkan, “Pada tahun 2018, kami memulai hilirisasi pengolahan nikel limonit (nikel kadar rendah) yang sebelumnya dianggap sebagai batuan sisa, menjadi Mixed Hydroxide Precipitate.” Pada bulan Juni 2021, industri hilirisasi ini secara resmi beroperasi melalui afiliasi PT Halmahera Persada Lygend. Selanjutnya, anak perusahaan Harita Nickel, yaitu PT Halmahera Jaya Feronikel (PT HJF), telah menyelesaikan pembangunan smelter feronikel dengan delapan jalur produksi pada semester pertama tahun 2023.

Baca:

Direktur Operasi WEGE Dwi Purnomo Mundur: RUPS Akan Finalisasi

SMMA Laba Bersih Melejit 284% Meski Pendapatan Turun di Kuartal I 2025

Tonny menyatakan semangat hilirisasi ini tergambar dalam peta jalan bisnis perusahaan, dan dengan bangga dan rasa syukur, Harita Nickel dan Lygend Resources Technology Co., Ltd. telah mencapai prestasi baru dengan produksi nikel sulfat. Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves, Septian Hario Seto, menyebut pencapaian Harita Nickel sebagai hal yang luar biasa dan bersejarah. Dia juga berharap pengelolaan lingkungan yang baik di Pulau Obi dapat terus dilanjutkan, serta kontribusi perusahaan terhadap masyarakat sekitar melalui program CSR dan bantuan yang tepat sasaran agar terjaga keselarasan dan keharmonisan antara perusahaan dan masyarakat.

Direktur PT Halmahera Persada Lygend, Zhang Bao Dong, yang juga merupakan perwakilan dari Lygend Resources Technology Co., Ltd, menyatakan kebanggaannya atas kerjasama dengan Harita Group dan berhasil membangun pabrik HPAL serta produk turunannya, nikel sulfat. Zhang mengharapkan bahwa Harita dan Lygend akan terus bekerja sama dalam membangun industri hilirisasi untuk menciptakan dampak ekonomi yang berkelanjutan. Bupati Halmahera Selatan, Usman Sidik, menyampaikan rasa bangganya menjadi saksi keberhasilan PT HPL dalam memproduksi nikel sulfat pertama di Indonesia. Dia berharap hal ini akan memberikan dampak positif bagi masyarakat Halmahera Selatan.

[tv-chart symbol=”IDX:NCKL” width=”420″ height=”240″ language=”en” interval=”D” timezone=”Asia/Bangkok” theme=”White” style=”1″ toolbar_bg=”#f1f3f6″ enable_publishing=”” hide_top_toolbar=”” withdateranges=”” hide_side_toolbar=”” allow_symbol_change=”” save_image=”” details=”” hotlist=”” calendar=”” stocktwits=”” headlines=”” hideideas=”” hideideasbutton=”” referral_id=””]

Tags: EMITENNCKLNikel
Previous Post

Harga Saham GOTO Mendadak ARA, karena apa?

Next Post

Inggris Siap Investasi US$9 Miliar untuk Pengembangan Ekosistem Baterai Kendaraan Listrik di Indonesia

Next Post
Inggris Siap Investasi US$9 Miliar untuk Pengembangan Ekosistem Baterai Kendaraan Listrik di Indonesia

Inggris Siap Investasi US$9 Miliar untuk Pengembangan Ekosistem Baterai Kendaraan Listrik di Indonesia

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Home
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor