Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, mengumumkan bahwa Inggris berencana untuk melakukan investasi di Indonesia senilai US$9 miliar atau sekitar Rp134,9 triliun (dengan kurs Rp14.989 per dolar AS) dalam pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik. Investasi ini melibatkan konsorsium dari Inggris yang bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan dunia dan perusahaan nasional Indonesia, PT Aneka Tambang (Antam). Bahlil menjelaskan bahwa investasi ini akan mencakup seluruh rangkaian produksi, mulai dari tambang hingga sel baterai.
“Investasi yang direncanakan sekitar US$9 miliar. Jika memungkinkan, kita akan mempercepat pelaksanaannya. Ini adalah investasi dalam membangun ekosistem baterai kendaraan mulai dari tambang hingga sel baterai,” ujar Bahlil usai menghadiri rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan para menteri di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu (31/5).
Bahlil berharap investasi ini dapat menghasilkan produksi sel baterai hingga 20 gigawatt hour (GWh) pada tahap pertama. Untuk tahap selanjutnya, produksi dapat terus ditingkatkan sesuai dengan permintaan pasar, baik di dalam maupun luar negeri.
“Kami berharap produksi ini dapat terus ditingkatkan berdasarkan permintaan baik di dalam negeri maupun untuk ekspor. Inggris akan menjadi pusat distribusi untuk Eropa,” katanya.
Selain itu, pemerintah Indonesia juga telah menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan BYD, perusahaan mobil listrik terkemuka asal China, pada tanggal 25 Mei. MoU ini bertujuan untuk menjajaki potensi investasi antara Indonesia dan China, termasuk dalam bidang mobil listrik.
Penandatanganan MoU dilaksanakan oleh Deputi Koordinator Bidang Transportasi dan Infrastruktur Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin, dan General Manager BYD, Divisi Penjualan Mobil Asia Pasifik, Liu Xueliang. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, dan CEO BYD, Wang Chuanfu, juga hadir dalam pertemuan tersebut.
Luhut menyatakan bahwa pemerintah memiliki tujuan untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik agar Indonesia dapat menjadi pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara.