BeritaInvestor.id – Levoca Enterprise Ltd, entitas yang diketahui memiliki kepemilikan saham besar di PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), telah melakukan pengurangan saham signifikan pada akhir Agustus 2024. Berdasarkan laporan terbaru, Levoca Enterprise melepas sebanyak 589.743.600 lembar saham BNBR pada Jumat, 30 Agustus 2024. Aksi ini dilakukan secara senyap dan difasilitasi oleh Investindo Nusantara Sekuritas.
Detail Transaksi dan Dampaknya
Setelah transaksi ini, kepemilikan Levoca Enterprise di BNBR mengalami penyusutan. Sebelum transaksi, perusahaan yang beralamat di the Trust Company Complex, Ajeltake Road, Marshall Islands tersebut menguasai 51,23 miliar lembar saham BNBR atau setara dengan 32,01 persen. Namun, setelah penjualan ini, jumlah saham yang dimiliki Levoca Enterprise menyusut menjadi 50,64 miliar lembar, setara dengan 31,64 persen, yang berarti terjadi penurunan sebesar 0,37 persen dalam kepemilikannya.
Sayangnya, detail lebih lanjut mengenai transaksi ini, seperti harga pembelian, nilai transaksi, dan tujuan penjualan saham, tidak diungkapkan kepada publik. Langkah ini dilakukan dalam tradisi senyap, yang membuat investor dan pengamat pasar hanya dapat berspekulasi mengenai motivasi di balik aksi korporasi ini.
Spekulasi di Kalangan Pasar
Transaksi ini memunculkan spekulasi di kalangan pelaku pasar. Penjualan saham dalam jumlah besar seperti ini biasanya dilakukan dengan berbagai pertimbangan strategis, baik untuk mengurangi eksposur risiko, memperoleh likuiditas, atau menyesuaikan portofolio investasi. Namun, tanpa adanya penjelasan resmi dari pihak Levoca Enterprise atau BNBR, motivasi sebenarnya di balik penjualan ini tetap menjadi misteri.
Dampak pada Saham BNBR
Pengurangan kepemilikan ini bisa mempengaruhi persepsi pasar terhadap BNBR. Saham perusahaan induk dari VKTR Mobilitas ini mungkin akan mengalami pergerakan harga yang dipengaruhi oleh sentimen dari transaksi besar tersebut. Pelaku pasar akan terus memantau perkembangan ini dan menunggu klarifikasi lebih lanjut dari pihak terkait.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor