BeritaInvestor.id – PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) mencatatkan kinerja keuangan positif sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2024. Total pendapatan TUGU mencapai Rp 3,2 triliun hingga akhir September, tumbuh 16% secara tahunan (year-on-year/yoy). Pendapatan underwriting menjadi pendorong utama dengan kenaikan 17% yoy ke Rp 2,3 triliun.
Selain itu, kontribusi signifikan juga datang dari pendapatan usaha lainnya yang melonjak 21% yoy menjadi Rp 420 miliar. Pendapatan ini terutama berasal dari anak usaha di bidang sewa, jasa survei, dan penjualan kendaraan, yang menyumbang 13% terhadap total pendapatan konsolidasian TUGU.
Kinerja Positif PT Pratama Mitra Sejati (PMS) Dorong Pertumbuhan
Segmen usaha sewa menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan, dengan pendapatan mencapai Rp 283 miliar, naik 41% yoy. Anak usaha TUGU, PT Pratama Mitra Sejati (PMS), memainkan peran penting dalam kontribusi ini. PMS bergerak di bidang penyewaan properti dan kendaraan bermotor, dengan total aset meningkat menjadi Rp 2,7 triliun pada akhir September 2024, dibandingkan Rp 2,5 triliun di akhir 2023.
Analis NH Korindo Sekuritas, Leonardo Lijuwardi, menilai pertumbuhan bisnis PMS akan tetap positif dengan proyeksi laju pertumbuhan tahunan sebesar 8-9% hingga 2026. “Segmen ini tidak hanya menyumbang pendapatan, tetapi juga menunjukkan tren peningkatan profitabilitas,” jelas Leo.
Saham TUGU Tetap Menarik Bagi Investor Asing
Di tengah tekanan pasar, saham TUGU tetap menunjukkan performa solid dengan kenaikan 4,41% sepanjang 2024. Saham ini juga menjadi favorit investor asing, dengan aksi beli bersih di pasar reguler mencapai Rp 61,4 miliar. Tren ini kontras dengan kondisi pasar saham Indonesia secara keseluruhan yang mengalami arus keluar modal sebesar Rp 16,8 triliun sepanjang tahun ini.
Rekomendasi Saham TUGU: Target Harga Rp 1.990
Melihat prospek cerah dan solidnya kinerja TUGU, Leonardo merekomendasikan beli saham ini dengan target harga Rp 1.990 per saham. Target ini didasarkan pada rasio Price to Book Value (PBV) sebesar 0,7x untuk tahun 2025.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor