BeritaInvestor.id – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 1,8 triliun pada tahun 2025. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT KAI, Salusra Wijaya, menyatakan bahwa dana tersebut akan digunakan untuk membeli 11 kereta baru guna memenuhi kebutuhan angkutan kereta yang semakin mendesak.
Urgensi Pengadaan Kereta Baru
Salusra menjelaskan bahwa urgensi kebutuhan pengadaan sarana KRL ini sudah sangat mendesak mengingat usia kereta yang sudah tua, yakni di atas 30 tahun. “Sehingga harus memasuki masa konservasi sementara volume penumpang yang pertumbuhannya sangat cepat sekali sehingga potensi overload akan makin tinggi di masa-masa peak hours,” ujarnya dalam rapat dengan Komisi VI DPR di Jakarta, Selasa (9/7).
Kewajiban Pelayanan Kereta Ekonomi
Usulan PMN ini juga dimaksudkan untuk memenuhi penugasan pemerintah dalam penyelenggaraan kewajiban pelayanan kereta ekonomi atau kereta PSO (Public Service Obligation), yang mulai akhir bulan ini mencapai lebih dari Rp 1 juta per hari. Kepadatan penumpang kereta terutama terjadi pada jam sibuk, yakni pagi saat berangkat ke kantor dan sore saat pulang bekerja. Rasio kepadatan penumpang bisa mencapai 242% atau 2,42 kali kapasitas kereta jika tidak segera dibenahi.
Kondisi Kereta Saat Ini
Salusra menjelaskan bahwa KAI saat ini menggunakan kereta cadangan karena beberapa kereta sudah tidak bisa difungsikan. Namun, cadangan kereta juga sudah habis terpakai. “Dengan dasar-dasar tersebut kami mohon untuk bisa mendapatkan penyertaan modal negara tahun 2025 sebesar Rp 1,8 triliun untuk tambahan pengadaan kereta tersebut. Sehingga kita harapkan tujuan tambahan PMN 1,8 di 2025 ini untuk kereta KRL ini bisa dipenuhi karena sudah sangat mendesak,” jelasnya.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor