BeritaInvestor.id – Eks para petinggi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) William Tanuwijaya dan Andre Soelistyo melakukan manuver berupa jual dan beli saham GOTO. Sementara Patrick Sugito Walujo, yang kini menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan, terus memperbesar porsi sahamnya di perusahaan teknologi terbesar di Indonesia tersebut.
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek
Aksi jual dan beli saham mantan petinggi GOTO ini tercatat dalam laporan bulanan registrasi pemegang efek perseroan per Juni 2024 yang dipublikasikan pada Selasa (9/7/2024). Laporan tersebut menyebutkan, jumlah saham William di GOTO bertambah dari semula 7,29 miliar saham atau mewakili 0,61% menjadi 8,36 miliar saham atau mencerminkan 0,7%. Artinya, mantan pendiri Tokopedia itu telah menambah sebanyak 1,065 miliar saham GOTO. Jika berasumsi pada harga saham GOTO saat ini sebesar Rp 50 per saham, maka William telah menggelontorkan dana sebesar Rp 53,2 miliar.
Keyakinan Terhadap Kinerja Saham
Langkah catur William dalam memborong miliaran saham GOTO ini menunjukkan keyakinannya terhadap kinerja saham GOTO di masa depan. Menjelang akhir-akhir 2023, dia telah melakukan serangkaian aksi jual total 1,096 miliar saham GOTO dengan total nilai transaksi kurang lebih Rp 90 miliar. Penjualan saham GOTO yang dilakukan William sempat menjadi perbincangan publik sebagai strategi untuk cabut dari perusahaan yang didirikannya. Apalagi, pelepasan saham ini juga diikuti oleh eks petinggi perseroan yang lain yakni Andre Soelistyo, yang menjual sebanyak 100 juta saham senilai Rp 8,6 miliar kala dirinya masih menduduki kursi Komisaris GOTO.
Aksi Jual dan Beli Saham oleh Petinggi GOTO
Patrick Sugito Walujo, sebagai Direktur Utama Perseroan, terus memperbesar porsi sahamnya di GOTO, menunjukkan kepercayaan diri terhadap potensi pertumbuhan perusahaan. Sementara itu, manuver jual dan beli saham oleh William Tanuwijaya dan Andre Soelistyo menunjukkan dinamika strategi investasi yang mereka lakukan. Namun, berbeda dengan William, laporan bulanan registrasi pemegang efek perseroan per Juni 2024 itu mengumumkan, Andre justru melanjutkan aksinya memperkecil porsi saham GOTO dengan melepas sebanyak 368,15 juta saham. Praktis, kepemilikan Andre atas saham GOTO per Juni pun berkurang menjadi 2,24 miliar atau mewakili 0,19% dari sebelumnya 2,61 miliar atau 0,22%.
Sedangkan, Patrick Walujo kian paten dengan memborong sebanyak 98,5 juta saham GOTO, sehingga membuat kepemilikannya bertambah dari semula 267 juta saham atau 0,02% menjadi 365,75 juta saham atau mencerminkan 0,03%. Artinya, dengan asumsi harga saham GOTO saat ini di level Rp 50 per saham, Patrick telah merogoh dana sebesar Rp 4,92 miliar untuk memperbesar porsinya tersebut.
Buyback Saham oleh Perseroan
Di luar aksi jual dan beli mantan petinggi dan Direktur Utama GOTO, perseroan juga rupanya diam-diam telah merealisasikan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk melakukan pembelian kembali (buyback) saham. Terbukti, dalam laporan bulanan registrasi pemegang efek per Juni 2024, jumlah saham treasuri GOTO meningkat menjadi 1,17% atau setara 14,08 miliar saham dari sebelumnya sebanyak 0,85% atau 10,26 miliar saham. Artinya, GOTO telah melakukan buyback sebanyak 3,82 miliar saham selama Juni tepatnya setelah hasil RUPS disepakati pada 11 Juni 2024.
Jika mengacu pada harga tertinggi saham GOTO sepanjang Juni di level Rp 52 per saham, maka perseroan telah menyisihkan sebesar Rp 198 miliar atau merefleksikan 6,2% dari dana kas internal yang disiapkan perseroan untuk melakukan buyback sebesar US$ 200 juta atau Rp 3,2 triliun.
Buyback hingga Juni 2025
Sesuai rencana, GOTO akan melangsungkan shares buyback selama 12 bulan terhitung sejak 12 Juni 2024 hingga 11 Juni 2025. Selanjutnya, perseroan bakal menghentikan aksi pembelian kembali saham bilamana manajemen sudah menganggap perlu. Keputusan pemegang saham menyepakati usulan buyback ini tidak lepas dari hasil analisis manajemen yang memandang tingkat profitabilitas perseroan yang terus membaik dibuktikan dengan pencapaian Ebitda yang disesuaikan positif pada kuartal IV-2023.
“Pertimbangan utama perseroan dalam melakukan pembelian kembali saham adalah agar perseroan memiliki fleksibilitas dan opsi yang lebih baik dalam mengelola modal dan memaksimalkan imbal hasil (return) kepada pemegang saham,” tegas manajemen.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor