Berita Investor
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
Berita Investor
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
No Result
View All Result
Berita Investor
No Result
View All Result

Harga Emas Terkoreksi Akibat Penguatan Dolar AS dan Imbal Hasil Surat Utang

by Tim Redaksi
2, August, 2023
in Ekonomi
0
Harga Emas Terkoreksi Akibat Penguatan Dolar AS dan Imbal Hasil Surat Utang
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

BeritaInvestor.id – Pasar emas mengalami tekanan setelah dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil surat utang pemerintah AS mengalami kenaikan. Pada perdagangan Selasa (1/8/2023), harga emas di pasar spot ditutup pada posisi US$ 1.944,08 per troy ons, mengalami pelemahan sebesar 1,02%. Hal ini mengakhiri tren penguatan emas selama dua hari perdagangan sebelumnya.

Namun, pagi hari ini, harga emas mulai menunjukkan perbaikan. Pada perdagangan Rabu (2/8/2023) pukul 06:20 WIB, harga emas berada di posisi US$ 1.950,62 per troy ons, menguat sebesar 0,34%.

Pelemahan harga emas ini dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu penguatan dolar AS yang membuat emas semakin mahal untuk dibeli, serta kenaikan imbal hasil surat utang pemerintah AS. Indeks dolar ditutup pada posisi 102,303, naik dari 101,86 pada hari sebelumnya. Sementara itu, imbal hasil surat utang pemerintah AS dengan tenor 10 tahun mencapai 4,05%, naik dari 3,96% sebelumnya.

[tv-chart symbol=”XAUUSD” width=”420″ height=”240″ language=”en” interval=”D” timezone=”Asia/Bangkok” theme=”White” style=”2″ toolbar_bg=”#f1f3f6″ enable_publishing=”” hide_top_toolbar=”” withdateranges=”” hide_side_toolbar=”” allow_symbol_change=”” save_image=”” details=”” hotlist=”” calendar=”” stocktwits=”” headlines=”” hideideas=”” hideideasbutton=”” referral_id=””]

Baca:

Pertamina Drilling Gencar Bor Migas di Kaltara untuk Tingkatkan Produksi Nasional

Kemendag Evaluasi Regulasi dan Kolaborasi Mitigasi Krisis Ritel

Kenaikan imbal hasil surat utang ini membuat emas menjadi kurang menarik karena tidak menawarkan imbal hasil seperti surat utang. Selain itu, para pelaku pasar juga melakukan aksi profit taking sebelum pengumuman data tenaga kerja.

Data tenaga kerja AS yang diumumkan baru-baru ini menunjukkan jumlah lapangan kerja baru pada periode Juni 2023 mengalami penurunan menjadi 9,58 juta lapangan, dibandingkan dengan sebelumnya pada Mei lalu yang mencapai 9,62 juta lapangan kerja. Meskipun data ini menunjukkan penurunan, para pelaku pasar masih melihatnya sebagai angka yang cukup tinggi dan tidak menurun secepat yang diharapkan.

Kondisi ini membuat harapan pelonggaran kebijakan bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), semakin sulit terwujud. Meskipun masih ada peluang emas untuk menguat dan bahkan mencapai US$ 2.000 per troy ons, namun hal ini memerlukan syarat bahwa inflasi harus turun drastis.

Namun, analis dari KCM Trade, Tim Waterer, melihat sebaliknya. Penurunan inflasi akan terjadi, tetapi tidak cukup untuk mendorong bank sentral global, termasuk The Fed, untuk melonggarkan kebijakan. Para bank sentral lebih cenderung untuk mempertimbangkan data terbaru secara keseluruhan, bukan hanya melihat angka inflasi semata.

Dalam situasi ini, pergerakan harga emas dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal dan interaksi kompleks antara kondisi pasar global. Pelaku pasar dan investor perlu tetap memantau perkembangan ekonomi dan keuangan secara cermat untuk membuat keputusan investasi yang bijaksana.

Disclamer : keputusan pembelian /penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor

Tags: Berita EkonomiBERITA INVESTOREmasHarga Emas Dunia
Previous Post

PT Blue Bird Tbk (BIRD) Cetak Pertumbuhan Laba 77% pada Semester I 2023

Next Post

Emiten COAL Implementasi Transformasi Digital dengan SAP S/4HANA Cloud

Next Post
Emiten COAL Implementasi Transformasi Digital dengan SAP S/4HANA Cloud

Emiten COAL Implementasi Transformasi Digital dengan SAP S/4HANA Cloud

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Home
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor