BeritaInvestor.id – Harga kontrak Crude Palm Oil (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives (BMD) melanjutkan penguatan pada Rabu (27/12/2023). Kenaikan ini dipicu oleh kenaikan harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade (CBoT).
Berdasarkan data BMD, kontrak berjangka CPO untuk Januari 2024 naik 1 Ringgit Malaysia menjadi 3.700 Ringgit Malaysia per ton. Untuk kontrak berjangka CPO Februari 2024 menguat 7 Ringgit Malaysia menjadi 3.750 Ringgit Malaysia per ton.
Sementara itu, kontrak berjangka CPO Maret 2024 terkerek 7 Ringgit Malaysia menjadi 3.770 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak berjangka CPO April 2024 bertambah 11 Ringgit Malaysia menjadi 3.771 Ringgit Malaysia per ton.
Sedangkan kontrak berjangka CPO Mei 2024 naik 15 Ringgit Malaysia menjadi 3.753 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak berjangka CPO Juni 2024 meningkat 11 Ringgit Malaysia menjadi 3.717 Ringgit Malaysia per ton.
Trader minyak sawit David Ng menjelaskan, penguatan harga CPO mengikuti kenaikan harga minyak kedelai di CBoT, serta ekspektasi output yang lebih lemah. Namun, ekspor CPO yang lebih rendah juga diperkirakan membebani harga.
“Oleh karena itu, kami melihat support di 3.650 Ringgit Malaysia per ton dan resistance di 3.850 Ringgit Malaysia per ton,” katanya dikutip dari Bernama.
Kepala riset komoditas Sunvin Group yang berbasis di Mumbai Anilkumar Bagani mengatakan, kontrak berjangka CPO di Bursa Malaysia terlihat diperdagangkan lebih tinggi hari ini menyusul momentum bullish dalam kontrak berjangka minyak nabati China selama jam-jam Asia.
“Pasar telah mengabaikan aksi jual minyak kedelai berjangka CBOT semalam. Aktivitas secara keseluruhan lesu di tengah libur akhir tahun,” katanya sembari menambahkan, serangan terhadap kargo Laut Merah masih menghantui pasar dengan semakin banyak kapal yang menarik diri dari pengiriman.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor