Berita Investor
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
Berita Investor
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
No Result
View All Result
Berita Investor
No Result
View All Result

Harga Minyak Global Terbang, Emiten Migas MEDC,ENRG,ELSA, dan RAJA Ngacir

by Tim Redaksi
7, September, 2023
in Ekonomi, Emiten
0
Stabilitas Harga Minyak Dunia di Tengah Fokus pada Permintaan dan Pasokan

A worker at an oil field owned by Bashneft, Bashkortostan, Russia, in this January 28, 2015 file photo. REUTERS/Sergei Karpukhin

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

BeritaInvestor.id – Harga minyak global telah mencapai puncak tertinggi dalam 10 bulan terakhir, memicu lonjakan nilai saham-saham emiten sektor migas. Kenaikan ini terjadi ketika harga minyak naik sebanyak US$1 per barel pada akhir perdagangan Selasa, 5 September 2023, mencapai level tertinggi sejak November 2022. Kondisi ini dipicu oleh keputusan Arab Saudi dan Rusia untuk memperpanjang pengurangan pasokan minyak secara sukarela hingga akhir tahun, yang mengkhawatirkan investor terkait potensi kekurangan pasokan selama musim dingin.

Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman November mengalami kenaikan sebesar US$1,04 atau 1,2 persen, menetap pada angka US$90,04 per barel di London ICE Futures Exchange. Hal ini menandai kali pertama harga minyak Brent melampaui level psikologis US$90 sejak 16 November 2022. Di sisi lain, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS untuk pengiriman Oktober juga mengalami lonjakan sebesar US$1,14 atau 1,3 persen, mencapai angka US$86,69 per barel di New York Mercantile Exchange, yang merupakan harga tertinggi dalam 10 bulan terakhir.

Pada penutupan perdagangan Rabu, 6 September 2023, saham-saham terkait minyak mengalami peningkatan dan tercatat berada di zona hijau. Salah satu contohnya adalah saham PT Apexindo Pratama Duta Tbk. (APEX) yang melonjak sebesar 22,58 persen, mencapai posisi Rp190 per saham. Sebelumnya, saham APEX mengalami penurunan selama dua hari berturut-turut sebelum kabar kenaikan harga minyak.

Saham PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) juga menguat sebesar 9,96 persen dan mencapai posisi Rp1.380 per saham. Dalam tahun yang berjalan, saham MEDC telah tumbuh sebesar 35,96 persen. Saham-saham emiten sektor energi lainnya seperti PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) dan PT Elnusa Tbk. (ELSA) juga ikut mengalami kenaikan sebesar 3,73 persen dan 1,96 persen masing-masing. Emiten PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA), yang merupakan milik suami Puan Maharani, Happy Hapsoro, juga mengalami kenaikan sebesar 2,04 persen dan mencapai posisi Rp1.000 per saham.

Baca:

Pertamina Drilling Gencar Bor Migas di Kaltara untuk Tingkatkan Produksi Nasional

Kemendag Evaluasi Regulasi dan Kolaborasi Mitigasi Krisis Ritel

Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Roger MM, menjelaskan bahwa pemangkasan produksi minyak oleh Arab Saudi dan Rusia telah memberikan sentimen positif terhadap harga minyak, selain dari konflik berkepanjangan antara Rusia dan Ukraina. Ia menambahkan bahwa prospek harga minyak masih berpotensi untuk terus naik.

Seiring dengan pemangkasan pasokan minyak dan prospek harga minyak yang positif, Roger menyatakan bahwa beberapa saham menarik untuk diperhatikan, termasuk MEDC dan ENRG. Selain emiten yang berfokus pada pertambangan minyak mentah, perusahaan distributor minyak seperti AKRA juga menjadi pilihan menarik untuk diinvestasikan.

Meskipun kenaikan harga minyak memberikan keuntungan jangka pendek bagi sektor energi, Wahyu Triwibowo Laksono, seorang pengamat pasar modal dan Pendiri Traderindo.com, menyatakan bahwa dalam jangka menengah, ada potensi krisis ekonomi sebagai akibat dari kenaikan harga minyak dan kebijakan suku bunga oleh The Fed. Wahyu menjelaskan bahwa dalam jangka menengah, suku bunga The Fed dan nilai tukar dolar akan mengikuti tren kenaikan harga minyak dunia. Hal ini mungkin memberikan beban tambahan bagi ekonomi global, terutama saat ekonomi AS masih rentan. Selain itu, ancaman terhadap ekonomi China juga masih relevan, karena pertumbuhan ekonominya yang melambat. Dengan demikian, investor perlu mempertimbangkan risiko jangka menengah dalam mengambil keputusan investasi di sektor energi ini.

Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor

Tags: Berita Investor.idHarga minyak hari iniHarga Minyak WTI hari ini
Previous Post

BABY IPO Hari ini, Menjadi Emiten ke-65 di BEI pada 2023

Next Post

Saham GIAA Sudah Melonjak 40% Akibat Rencana Merger

Next Post
Saham GIAA Sudah Melonjak 40% Akibat Rencana Merger

Saham GIAA Sudah Melonjak 40% Akibat Rencana Merger

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Home
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor