Berita Investor
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
Berita Investor
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
No Result
View All Result
Berita Investor
No Result
View All Result

Harga Minyak Terkoreksi 1% Akibat Sentimen Negatif

by Tim Redaksi
27, July, 2023
in Ekonomi
0
Harga Minyak Terkoreksi 1% Akibat Sentimen Negatif
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

BeritaInvestor.id – Harga minyak mengalami penurunan sekitar 1% pada Rabu (26/7/2023) dipicu oleh dua sentimen negatif. Pertama, data menunjukkan persediaan minyak mentah AS turun kurang dari yang diharapkan. Kedua, The Fed menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin.

Menurut Reuters, minyak mentah berjangka Brent ditutup turun 72 sen (0,9%) menjadi US$ 82,92 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS menetap di US$ 78,78, turun 85 sen (1,1%). Kedua tolok ukur turun lebih dari US$ 1 di awal sesi, setelah mencapai tertinggi tiga bulan pada Selasa (25/7/2023).

[tv-chart symbol=”WTI1!” width=”420″ height=”240″ language=”en” interval=”D” timezone=”Asia/Bangkok” theme=”White” style=”2″ toolbar_bg=”#f1f3f6″ enable_publishing=”” hide_top_toolbar=”” withdateranges=”” hide_side_toolbar=”” allow_symbol_change=”” save_image=”” details=”” hotlist=”” calendar=”” stocktwits=”” headlines=”” hideideas=”” hideideasbutton=”” referral_id=””]

Kenaikan suku bunga The Fed, yang merupakan ke-11 kalinya dalam 12 pertemuan terakhir, menetapkan suku bunga acuan overnight di kisaran 5,25-5,50%. Pernyataan kebijakan menyisakan kemungkinan kenaikan lainnya. Suku bunga yang lebih tinggi dapat meningkatkan biaya pinjaman untuk bisnis dan konsumen, yang berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi dan mengurangi permintaan minyak.

Baca:

Pertamina Drilling Gencar Bor Migas di Kaltara untuk Tingkatkan Produksi Nasional

Kemendag Evaluasi Regulasi dan Kolaborasi Mitigasi Krisis Ritel

Di sisi lain, persediaan minyak mentah AS turun 600 ribu barel pekan lalu, lebih rendah dari perkiraan penarikan 2,35 juta barel. Namun, laporan kelompok industri American Petroleum Institute mengindikasikan peningkatan 1,32 juta barel. Stok bensin dan solar juga turun lebih sedikit dari yang diharapkan, menurut data EIA.

Pasar minyak telah mengalami kenaikan selama empat minggu berkat tanda-tanda pengetatan pasokan, terutama berkat pengurangan produksi oleh Arab Saudi dan Rusia, serta janji Tiongkok untuk mendukung ekonominya.

Namun, ada kekhawatiran mengenai kebijakan Rusia yang diperkirakan akan meningkatkan pemuatan minyak pada bulan September, mengakhiri pemotongan ekspor yang tajam. Sementara itu, ketidakpastian mengenai kebijakan Tiongkok juga menjadi perhatian, karena kebijakan aktualnya belum jelas.

Disclamer : keputusan pembelian /penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor

Tags: #MinyakDuniaBERITAINVESTORekonomiGlobalOILSWTI
Previous Post

Laba Bersih Panin Bank (PNBN) Melonjak 30,89% di Semester I 2023

Next Post

Laba Bersih PT BRMS Meningkat 45,6% di Semester 1 2023

Next Post
Laba Bersih PT BRMS Meningkat 45,6% di Semester 1 2023

Laba Bersih PT BRMS Meningkat 45,6% di Semester 1 2023

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Home
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor