Berita Investor
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
Berita Investor
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
No Result
View All Result
Berita Investor
No Result
View All Result

Harga Minyak Melonjak 2% Akibat Ketegangan Rusia-Ukraina

by Tim Redaksi
22, November, 2024
in Ekonomi
0
Perkembangan Harga Minyak Hari Ini, WTI Menguat, Brent Melemah
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

BeritaInvestor.id – Harga minyak dunia mencatat kenaikan tajam pada Kamis (21/11/2024), terdorong oleh kekhawatiran pasar terhadap potensi gangguan pasokan akibat meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina. Kedua negara dilaporkan saling meluncurkan rudal, yang memperburuk situasi geopolitik.

Dikutip dari Reuters, minyak mentah Brent naik sebesar US$ 1,42 atau 1,95% menjadi US$ 74,23 per barel. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) meningkat US$ 1,35 atau 2% menjadi US$ 70,1 per barel.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengonfirmasi serangan rudal hipersonik ke fasilitas militer Ukraina. Dalam pernyataannya, Putin memperingatkan negara-negara Barat untuk tidak mendukung Ukraina dengan senjata jarak jauh, yang dapat memperburuk eskalasi.

“Fokus pasar kini beralih ke meningkatnya kekhawatiran tentang eskalasi perang di Ukraina,” ujar Ole Hvalbye, analis komoditas SEB.

Baca:

Pertamina Drilling Gencar Bor Migas di Kaltara untuk Tingkatkan Produksi Nasional

Kemendag Evaluasi Regulasi dan Kolaborasi Mitigasi Krisis Ritel

Risiko Pasokan Global
Sebagai eksportir minyak terbesar kedua dunia, Rusia memiliki peran vital dalam menjaga stabilitas pasokan minyak global. Para analis dari ING memperingatkan risiko pasar jika Ukraina mulai menargetkan infrastruktur energi Rusia, yang dapat memicu balasan besar dari Moskow.

Selain itu, meningkatnya ketegangan ini menambah ketidakpastian pada pasar minyak mentah, yang sebelumnya sudah tertekan oleh ketidakseimbangan pasokan dan permintaan global.

Data Stok Minyak AS dan Pengaruhnya
Data terbaru dari Administrasi Informasi Energi AS menunjukkan peningkatan stok minyak mentah sebesar 545 ribu barel menjadi 430,3 juta barel pada pekan yang berakhir 15 November. Angka ini lebih tinggi dari ekspektasi analis. Sementara itu, stok bensin juga mencatat kenaikan, meskipun stok distilat turun lebih besar dari perkiraan.

Kebijakan OPEC+ dan Prospek Permintaan Global
Kelompok OPEC+ mempertimbangkan untuk menunda peningkatan produksi pada pertemuan yang dijadwalkan 1 Desember mendatang. Langkah ini diambil menyusul lemahnya permintaan global dan ancaman resesi akibat kebijakan suku bunga tinggi yang dipertahankan oleh bank sentral.

Langkah China untuk Dorong Perdagangan
Di sisi lain, China mengumumkan kebijakan baru untuk mendukung impor energi di tengah kekhawatiran atas rencana Presiden AS terpilih Donald Trump yang akan memberlakukan tarif baru. Kebijakan ini diharapkan mampu menjaga stabilitas perdagangan energi di pasar global.

 


Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor

Tags: #BRENTHarga MinyakMinyak MentahOPECRusia-Ukrainastok minyak ASWTI
Previous Post

Surplus Neraca Pembayaran Indonesia Triwulan III Capai 5,9 Miliar Dolar AS

Next Post

Kinerja Positif TUGU Didukung Anak Usaha, Target Harga Rp 1.990

Next Post
Laba TUGU di Kabarkan Meningkat hingga 350% di Q3-2023

Kinerja Positif TUGU Didukung Anak Usaha, Target Harga Rp 1.990

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Home
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor