BeritaInvestor.id – Bank Indonesia (BI) melaporkan kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan III 2024 menunjukkan perbaikan signifikan dengan mencatat surplus sebesar 5,9 miliar dolar AS. Angka ini membalikkan defisit sebesar 0,6 miliar dolar AS yang tercatat pada triwulan sebelumnya.
Direktur Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menyebutkan surplus ini didorong oleh meningkatnya surplus neraca transaksi modal dan finansial, serta penurunan defisit pada neraca transaksi berjalan.
“Surplus NPI ditopang oleh surplus neraca transaksi modal dan finansial yang meningkat serta defisit neraca transaksi berjalan yang lebih rendah,” ungkap Ramdan dalam siaran persnya, Senin (11/11/2024).
Cadangan Devisa Meningkat
Peningkatan surplus NPI ini berdampak pada kenaikan cadangan devisa menjadi 149,9 miliar dolar AS pada akhir September 2024, naik dari 140,2 miliar dolar AS pada akhir Juni 2024. Angka tersebut setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Posisi ini juga melampaui standar kecukupan internasional yang setara dengan 3 bulan impor.
Penurunan Defisit Neraca Transaksi Berjalan
Defisit neraca transaksi berjalan pada triwulan III 2024 turun menjadi 2,2 miliar dolar AS (0,6% dari PDB), lebih rendah dibandingkan defisit triwulan II sebesar 3,2 miliar dolar AS (0,9% dari PDB). Perbaikan ini didorong oleh:
- Surplus Neraca Perdagangan Barang Nonmigas: Pertumbuhan ekspor nonmigas yang kuat seiring kenaikan harga komoditas, meskipun impor meningkat sejalan dengan aktivitas ekonomi domestik.
- Peningkatan Surplus Jasa Perjalanan: Naiknya jumlah wisatawan mancanegara memberikan kontribusi positif pada sektor jasa.
- Defisit Pendapatan Primer yang Menyempit: Penurunan pembayaran imbal hasil investasi kepada investor asing.
- Peningkatan Surplus Pendapatan Sekunder: Kenaikan remitansi turut mendukung kinerja neraca transaksi berjalan.
Surplus Neraca Modal dan Finansial Meningkat
Neraca transaksi modal dan finansial mencatatkan surplus sebesar 6,6 miliar dolar AS, naik dari 3,0 miliar dolar AS pada triwulan sebelumnya. Surplus ini didorong oleh:
- Investasi Langsung: Peningkatan penyertaan modal di sektor industri pengolahan, jasa kesehatan, transportasi, pergudangan, dan komunikasi.
- Investasi Portofolio: Aliran masuk modal asing meningkat karena imbal hasil investasi domestik yang menarik.
- Investasi Lainnya: Meskipun mencatat defisit, hal ini disebabkan oleh peningkatan penempatan investasi swasta pada instrumen finansial luar negeri.
Proyeksi NPI Tetap Positif
Bank Indonesia memperkirakan NPI akan terus menunjukkan kinerja positif sepanjang 2024 dengan defisit neraca transaksi berjalan terjaga pada kisaran rendah 0,1% hingga 0,9% dari PDB. Sementara itu, neraca transaksi modal dan finansial diproyeksikan tetap mencatat surplus, didukung oleh peningkatan investasi langsung dan portofolio.
“Bank Indonesia senantiasa mencermati dinamika perekonomian global yang dapat memengaruhi prospek NPI dan terus memperkuat respons bauran kebijakan guna menjaga ketahanan sektor eksternal,” tutup Ramdan.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor