BeritaInvestor.id – Seven & I Holdings, pemilik jaringan 7-Eleven yang berbasis di Tokyo, menolak tawaran akuisisi dari Alimentation Couche-Tard (ACT), perusahaan multinasional asal Kanada yang memiliki jaringan Circle-K. Jika tawaran ini diterima, akuisisi tersebut akan menjadi akuisisi asing terbesar dalam sejarah Jepang. Namun, Seven & I menegaskan bahwa mereka tidak akan melepas perusahaan kepada pemilik Circle-K.
Seven & I telah berkembang menjadi salah satu raksasa ritel terbesar di dunia, dengan lebih dari 84.000 toko yang tersebar di 19 negara, termasuk 13.000 di Amerika Serikat dan 22.000 di Jepang. Sementara itu, ACT yang berbasis di Montreal, Kanada, terdaftar di Bursa Efek Toronto dan mengoperasikan lebih dari 16.700 toko dan pompa bensin di 31 negara.
Penolakan Tawaran Akuisisi
Seven & I mengonfirmasi bahwa mereka telah menolak tawaran awal dari Alimentation Couche-Tard untuk mengakuisisi semua saham perusahaan. Meskipun tawaran tersebut sempat dinaikkan, Seven & I tetap tidak menganggap penawaran itu memadai. Perusahaan beralasan bahwa masih terdapat banyak tantangan, termasuk potensi masalah yang mungkin timbul terkait persaingan usaha di Amerika Serikat.
Dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Reuters pada Minggu (8/9/2024), pemegang saham Seven & I juga telah mengirim surat kepada pemilik Circle-K, menyatakan bahwa mereka tidak akan menjual saham perusahaan, meskipun penawaran dinaikkan.
Keluhan Investor dan Tantangan Internal
Walaupun Seven & I jauh lebih besar dibandingkan dengan Couche-Tard dalam hal penjualan, jumlah toko, dan jumlah karyawan, saham perusahaan Jepang ini telah mengalami penurunan performa selama beberapa tahun terakhir. Kondisi ini mengundang keluhan dari beberapa investor, termasuk ValueAct Capital, yang mengkritik manajemen dan struktur aset perusahaan.
Sebagai pemilik dan operator dari jaringan toko swalayan terbesar di Amerika Serikat, 7-Eleven memiliki pangsa pasar sebesar 14,5% pada tahun 2023, sementara merek Circle-K dari Couche-Tard memiliki pangsa pasar sebesar 4,6%, menurut firma analitik dan konsultasi GlobalData.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor