Berita Investor
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
Berita Investor
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
No Result
View All Result
Berita Investor
No Result
View All Result

Lonjakan Penggunaan Pay Later : Bagaimana Masa Depan Kartu Kredit?

by Tim Redaksi
3, September, 2024
in Ekonomi
0
Lonjakan Penggunaan Pay Later : Bagaimana Masa Depan Kartu Kredit?
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

BeritaInvestor.id – Tren belanja masyarakat Indonesia semakin bergeser dengan popularitas sistem Buy Now Pay Later (BNPL) yang kian meningkat. Data terbaru menunjukkan bahwa penyaluran pembiayaan melalui BNPL kini tumbuh lebih pesat dibandingkan dengan kartu kredit, mencerminkan perubahan signifikan dalam preferensi konsumen dalam bertransaksi.

Pertumbuhan Pesat BNPL

Menurut Yohanes Arts Abimanyu, Direktur Utama Pefindo Biro Kredit, total portofolio pinjaman kredit BNPL tercatat mencapai Rp 30,14 triliun pada Juni 2024, meningkat sebesar 19,7% secara year on year (yoy). Meski ada indikasi pelemahan daya beli masyarakat, produk BNPL tetap menunjukkan pertumbuhan yang stabil, dengan peningkatan bulanan sebesar 3,64% pada April 2024 dan 0,72% pada Mei 2024.

“Secara tahunan, pertumbuhan BNPL jauh melampaui pertumbuhan kartu kredit yang hanya mencapai 12,18%,” ujar Yohanes kepada CNBC Indonesia.

Baca:

Pertamina Drilling Gencar Bor Migas di Kaltara untuk Tingkatkan Produksi Nasional

Kemendag Evaluasi Regulasi dan Kolaborasi Mitigasi Krisis Ritel

Disrupsi Terhadap Kartu Kredit

Kehadiran BNPL menjadi disrupsi besar bagi industri kartu kredit yang telah beroperasi selama hampir 40 tahun di Indonesia. BNPL, yang baru lahir sekitar enam tahun lalu, menawarkan model bisnis yang mirip dengan kartu kredit, tetapi dengan kemudahan akses berkat teknologi yang lebih canggih. Pengguna BNPL tidak memerlukan kartu fisik untuk bertransaksi, dan proses seleksi debiturnya tidak seketat kartu kredit.

Namun, meski lebih mudah diakses, BNPL memiliki keterbatasan dalam opsi penggunaannya dibandingkan dengan kartu kredit. Meski demikian, popularitas BNPL terus meningkat, dan kini tidak hanya didominasi oleh perusahaan fintech, tetapi juga oleh bank-bank besar seperti PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI).

Pertumbuhan BNPL di Perbankan

Dari segi penyaluran, bank-bank umum kini semakin agresif dalam menyalurkan produk BNPL dibandingkan dengan fintech. Penyaluran BNPL oleh bank meningkat tajam dari Rp 3,94 triliun pada Juni 2023 menjadi Rp 6,63 triliun pada Juni 2024, atau tumbuh 68,45%. Sebaliknya, penyaluran BNPL oleh fintech hanya tumbuh 11,35% secara yoy, dari Rp 6,53 triliun pada Juni 2023 menjadi Rp 7,27 triliun pada Juni 2024.

Pengguna BNPL yang Terus Bertambah

Dari sisi pengguna, data Idscore mencatat bahwa pada paruh pertama 2024, jumlah pengguna BNPL mencapai 14,37 juta akun, meningkat 9,35% secara yoy. Rata-rata setiap debitur memiliki hingga tiga kontrak aktif, menunjukkan bahwa satu pengguna BNPL dapat meminjam hingga tiga kali dalam setiap transaksi.

 

 


Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor

Tags: Bank mandiriBCABNPLfintechkartu kreditPefindoPerbankanTren Belanja
Previous Post

Levoca Enterprise Lepas Hampir 600 Juta Lembar Saham BNBR

Next Post

Kas GoTo Capai Rp 23 Triliun, Apa Tujuan Rencana Private Placement?

Next Post
GoTo Segera Gelar Private Placement Rp 7,6 Triliun untuk Modal Kerja dan Pelunasan Utang

Kas GoTo Capai Rp 23 Triliun, Apa Tujuan Rencana Private Placement?

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Home
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor