Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menerima pertanyaan yang berkaitan dengan dugaan rekayasa laporan keuangan PT Waskita Karya Tbk (WSKT) dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA). Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan dengar pendapat dengan manajemen WSKT dan WIKA terkait pengungkapan laporan keuangan selama beberapa tahun terakhir. Namun, ia tidak dapat memberikan rincian lebih lanjut karena proses investigasi masih berlangsung.
Bursa Efek juga telah mengirimkan pertanyaan kepada manajemen WIKA dan WSKT untuk memberikan kesempatan klarifikasi dan menjawab pertanyaan terkait hal ini. Langkah ini diambil untuk memastikan informasi yang akurat dan menjadi konsumsi publik.
Sebelumnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga sedang menelaah laporan keuangan yang telah diaudit dari PT Waskita Karya Tbk (WSKT) dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) guna memastikan keabsahan laporan keuangan tersebut.
Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI pada Senin (5/6/2023), menyampaikan bahwa isu tata kelola keuangan seperti Waskita dan WIKA sedang menjadi perhatian. Laporan keuangan yang disampaikan oleh kedua perusahaan ini diduga tidak sesuai dengan kondisi riil. Dalam kata lain, terlihat bahwa kedua perusahaan ini mendapatkan keuntungan selama bertahun-tahun, namun arus kasnya tidak pernah positif.
Kartika juga menyebutkan bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan investigasi terhadap laporan keuangan kedua BUMN tersebut guna memastikan keabsahan laporan yang telah disampaikan. Jika ditemukan ketidaksesuaian, kemungkinan perlu dilakukan restatement (pengungkapan ulang), seperti yang telah dilakukan oleh Perumnas.
Investigasi ini menjadi langkah penting untuk menjaga integritas pasar modal dan memastikan transparansi informasi kepada para pemangku kepentingan. BEI dan Kementerian BUMN berkomitmen untuk mengungkap kebenaran terkait dugaan rekayasa laporan keuangan ini. Para investor dan publik diharapkan dapat mengikuti perkembangan investigasi ini dengan seksama, karena hasilnya akan berdampak signifikan pada industri dan pasar modal di Indonesia.