BeritaInvestor.id – Analis mulai ramai membicarakan potensi terjadinya window dressing pada akhir tahun 2023 ini pasca IHSG menembus level psikologis di angkat 7.000.
Berdasarkan analisis dari para analis, window dressing diprediksi akan terjadi pada awal bulan Desember 2023. Window dressing adalah aksi para manajer investasi untuk meningkatkan kinerja portofolio mereka sebelum tutup tahun.
Ada beberapa faktor yang mendukung potensi terjadinya window dressing di akhir tahun ini, antara lain:
- Penurunan harga minyak yang berpotensi menahan laju inflasi dan mempersempit peluang bagi Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Fed untuk menaikkan suku bunga.
- Keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan di level 6% yang juga jadi sentimen positif bagi IHSG.
Selain itu, beberapa analis juga memproyeksi IHSG akan ditutup di kisaran 7.020 hingga 7.080 pada akhir tahun.
Untuk itu, para analis merekomendasikan sejumlah saham yang berpeluang menguat pada saat window dressing, antara lain:
- Saham perbankan, seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Mandiri (Persero) Tbk (BMRI).
- Saham telekomunikasi, seperti PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Indosat Tbk (ISAT).
- Saham konsumer primer, seperti PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).
- Saham transportasi dan logistik, seperti PT Jasa Marga Tbk (JSMR) dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO).
Investor disarankan untuk mencermati dan melakukan trading buy atau buy on weakness pada saham-saham tersebut.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor