BeritaInvestor.id – PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) menyatakan siap mengikuti arahan pemerintah terkait rencana merger perusahaan induknya, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dengan PT PP Tbk (PTPP).
Direktur Utama WTON Kunjara mengatakan, WTON merupakan perusahaan independen yang tidak bergantung pada proyek internal WIKA. Perusahaan ini lebih dominan mengerjakan proyek dari pihak eksternal.
“Kami beroperasi sudah secara independen. Kami tidak bergantung pada proyek internal, dan saat ini masih dominan mengerjakan proyek dari pihak eksternal,” ujar Kunjara dalam Public Expose WTON, Kamis (30/11).
Meski demikian, Kunjara melihat merger WIKA dan PTPP bisa berdampak positif terhadap kinerja WTON secara keseluruhan. Sebab, merger tersebut dapat memperkuat posisi pasar WTON.
“Dampaknya bisa positif, karena bisa memperkuat posisi pasar kami. Kalau PP-WIKA merger, tentu ada beberapa proyek yang digarap keduanya yang bisa berpeluangnya bagi kami untuk ikut kontribusi,” tuturnya.
Direktur Keuangan, Human Capital, dan Manajemen Risiko WTON, Ahmad Fadli Kertajaya mengatakan, performa WIKA Holding mengalami penurunan akibat Pandemi Covid-19, termasuk di WTON.
Restrukturisasi utang WIKA pun juga berdampak ke kinerja WTON, meskipun tidak signifikan. “Sampai bulan Oktober 2023, WTON telah memperoleh kontrak baru Rp 5,56 triliun,” ujarnya dalam kesempatan yang sama.
WTON juga optimistis bisa mencatatkan kinerja yang lebih baik di tahun 2023. Perusahaan ini memprediksi, perolehan kontrak baru sampai akhir tahun 2023 bisa sama atau lebih sedikit dari kontrak baru tahun 2022.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor