BeritaInvestor.id – Waroeng Tani, sebuah usaha kuliner di Malang, berhasil mempertahankan eksistensinya dari generasi ke generasi berkat bantuan BRI. Pemiliknya, Ali Supandri (50), mengungkapkan tantangan melanjutkan warisan orang tua yang awalnya bergerak sebagai pemasok buah-buahan ke Papua. Waroeng Tani dirintis sejak 2019 dengan konsep nuansa pedesaan yang akhirnya menjadi magnet pengunjung.Strategi Survive Pandemi dan Kreativitas Menu
Pandemi Covid-19 memaksa Waroeng Tani berinovasi. Ali mengadopsi konsep warung terbuka untuk tetap ramai tanpa melanggar PPKM. Strategi ini justru meningkatkan omzet, bahkan di masa krisis. Untuk menarik pelanggan, ia menawarkan prasmanan sepuasnya mulai dari Rp8.000, termasuk aneka olahan sayur seperti daun katuk yang diklaim bergizi tinggi. Menu ini bisa diambil cuma-cuma dan disajikan oleh tim ibu-ibu pengolah tradisional.Ramadan Milyaran Rupiah & Peran Anak Muda
Pada Ramadan 2023, Waroeng Tani meraup 2.000 pack pesanan berbuka puasa/hari, padahal kapasitasnya hanya 1.500 orang. Menu andalan seperti Gurami Asam Manis dan Saus Telur Asin terus laris. Omzet rata-rata tembus Rp500 juta/bulan. Ali bahkan mulai menyerahkan manajemen ke anaknya, tanda generasi baru siap mengelola warung yang kini dikenal di sekitar Jawa Timur.BRI: ‘Bapak Angkat’ Usaha Waroeng Tani
Kesuksesan bisnis ini tak lepas dari KUR (Kredit Usaha Rakyat) yang disediakan BRI. Ali mengaku mulai jadi nasabah bank pelat merah tersebut sejak usia 19 tahun. Fasilitas pembiayaan UMKM ini membantu modal awal hingga ekspansi. Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, menegaskan alokasi KUR ke sektor produksi selaras dengan Asta Cita Pemerintah untuk kesejahteraan masyarakat.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.