BeritaInvestor.id – Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin mendorong PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) untuk memperluas jaringan kantor cabangnya di luar negeri. Hal ini disampaikan setelah bank syariah terbesar di Indonesia tersebut membuka cabang di Dubai, Uni Emirat Arab.
Dorongan untuk Ekspansi Internasional
Wapres Ma’ruf Amin menyatakan bahwa langkah memperluas jaringan cabang di luar negeri penting untuk meningkatkan posisi Bank Syariah Indonesia (BSI) di kancah internasional. “Langkah-langkah untuk membuat BSI naik tingkat yaitu dengan membuka cabang di luar negeri, memperluas jaringan, selain di Dubai terus kami dorong ke negara lain yang sudah dilakukan di Arab Saudi dan negara-negara lain,” ujar Wapres usai pembukaan BSI International Expo di JCC Senayan, Kamis (20/6/2024).
Selain itu, Wapres Ma’ruf juga menekankan pentingnya memperluas jaringan BSI di Indonesia agar penyaluran pembiayaan ke pengusaha dalam negeri dapat meningkat. “Dan banyak investor dari luar negeri tertarik untuk masuk ke BSI dan inovasi produk harus terus bertambah, agar makin banyak pembiayaan yang bisa diberikan,” tambah Wapres.
Rencana Ekspansi di Arab Saudi
Menanggapi dorongan tersebut, Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengungkapkan bahwa dokumen-dokumen untuk membuka cabang operasional di Arab Saudi sudah masuk ke bank sentral Arab Saudi. “Tahun ini targetnya yang di Arab Saudi. Kalau di tempat lain, ya tunggulah, paling tahun depan. Di Saudi Arabia saja belum rampung,” ungkap Hery pada kesempatan yang sama.
Hery tidak memberikan target yang mendetail mengenai pembukaan cabang di negara lain, sebab semua tergantung pada proses persetujuan dari bank sentral Arab Saudi.
Perizinan dan Lampu Hijau dari OJK
Sebelumnya, Corporate Secretary BSI Gunawan A. Hartoyo mengungkapkan bahwa Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memberi lampu hijau untuk pihaknya membuka kantor cabang di Arab Saudi. Gunawan berharap perizinan serta pembukaan kantor cabang tersebut dapat tuntas tahun ini.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor