BeritaInvestor.id – Vale S.A., perusahaan tambang berbasis di Brasil, telah menandatangani kesepakatan penjualan 13% saham Vale Base Metals Limited (VBM) senilai US$3,4 miliar atau setara dengan Rp51 triliun. Dalam kesepakatan ini, 10% saham akan dibeli oleh Manara Minerals, perusahaan patungan antara lembaga investasi Arab Saudi Public Investment Fund (PIF), dan perusahaan tambang Arab Saudi Maaden. Sementara itu, 3% saham VBM akan diakuisisi oleh perusahaan investasi bernama Engine No. 1.
CEO Vale, Eduardo Bartolomeo, menyatakan bahwa investasi strategis ini akan mempercepat pertumbuhan bisnis logam transisi energi dan menciptakan nilai jangka panjang bagi semua pemangku kepentingan perusahaan. Kesepakatan ini menyiratkan valuasi VBM sebesar US$26 miliar atau setara dengan Rp390 triliun, menjadikannya salah satu perusahaan tambang dengan sumber daya dan cadangan mineral terbesar di dunia.
[tv-chart symbol=”IDX:INCO” width=”420″ height=”240″ language=”en” interval=”D” timezone=”Asia/Bangkok” theme=”White” style=”1″ toolbar_bg=”#f1f3f6″ enable_publishing=”” hide_top_toolbar=”” withdateranges=”” hide_side_toolbar=”” allow_symbol_change=”” save_image=”” details=”” hotlist=”” calendar=”” stocktwits=”” headlines=”” hideideas=”” hideideasbutton=”” referral_id=””]
Vale Base Metals adalah produsen logam grup nikel, tembaga, kobalt, dan platinum dengan anak usaha di Indonesia, PT Vale Indonesia Tbk (INCO). INCO memiliki fokus pada produksi nikel dengan kapasitas 75.000 metrik ton per tahun, yang sebagian besar diekspor ke luar negeri.
Namun, INCO saat ini menghadapi tantangan karena izin Kontrak Karya akan berakhir pada Desember 2025 dan belum ada perpanjangan izin menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK). Pemerintah Indonesia menuntut divestasi saham minimal 51% kepada pemegang saham lokal sebagai syarat untuk memperpanjang izin. Dalam rangka mencapai akuisisi dan perpindahan pemegang saham pengendali, Pemerintah berharap BUMN menjadi pemegang saham pengendali INCO untuk memastikan Indonesia memiliki perusahaan tambang yang setara dan siap bersaing dengan negara lain.
Meskipun Pemerintah Indonesia telah mengeksekusi 40% divestasi saham sebelumnya, belum ada keputusan terkait divestasi saham Vale Indonesia hingga saat ini. Pemerintah berkomitmen untuk memperkuat industri tambang di Indonesia dan memastikan aset dan cadangan INCO tercatat di Indonesia, sebagai langkah untuk meningkatkan kedaulatan dalam pasar komoditas nikel dan mendukung perkembangan kendaraan listrik.
Disclamer : keputusan pembelian /penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor