BeritaInvestor.id – PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mengalokasikan belanja modal (capex) senilai US$ 600-700 juta atau sekitar Rp 9-10 triliun untuk tahun 2024. Dana ini akan digunakan untuk mendukung tiga proyek nikel besar yang sedang digarap perusahaan.
Tiga Proyek Nikel INCO
- Smelter RKEF Bahodopi: Proyek ini menelan investasi US$ 2,6 miliar dan memiliki kapasitas 73 ribu ton feronikel per tahun. Pasokan listrik dari pembangkit gas ditargetkan keluar pada Februari 2026, sedangkan pemasangan mesin smelter pada Maret 2026.
- Proyek HPAL Pomalaa: Proyek ini memiliki kapasitas 120 ribu ton MHP per tahun dan telah mendapatkan persetujuan final investment decision (FID). Konstruksi proyek ini ditargetkan dimulai pada awal 2024 dan selesai pada Desember 2026.
- Proyek HPAL Sorowako: Proyek ini merupakan kerjasama dengan Huayou dengan total investasi US$ 1,9 miliar dan kapasitas 60 ribu ton MHP per tahun. Proyek ini masih dalam proses uji kelayakan dan Huayou tengah mengurus perizinan lahan. Pemasangan alat mekanikal ditargetkan selesai pada tahun 2027.
Pendanaan Proyek
INCO memiliki kas besar senilai Rp 6,49 triliun per 2023. Dana ini akan digunakan untuk membiayai sebagian proyek-proyek tersebut. INCO juga berencana untuk mencari pendanaan eksternal dari pinjaman bank atau penerbitan obligasi.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor