BeritaInvestor.id – PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) membukukan kinerja kuartal I-2024 yang positif dengan peningkatan laba bersih sebesar 136,7% quarter-on-quarter (qoq) atau 3,1% year-on-year (yoy) menjadi Rp 1,4 triliun. Namun, prospek ke depan UNVR masih diragukan oleh para analis.
Kinerja Kuartal I-2024:
- Peningkatan Laba Bersih: Laba bersih UNVR naik 136,7% qoq atau 3,1% yoy menjadi Rp 1,4 triliun.
- Margin Laba Operasional Lebih Tinggi: Hal ini didorong oleh moderasi harga komoditas dan penurunan pada perjanjian penyediaan jasa (central service agreement/CSA) menjadi 5,1% dari pendapatan dibandingkan kuartal I-2023 yang sebesar 7,3%.
- Pertumbuhan Volume Dasar: Pertumbuhan volume dasar (underlying volume growth/UVG) menunjukkan hasil positif.
- Penurunan Pertumbuhan Harga Dasar: Pertumbuhan harga dasar (underlying price growth/UPG) pada kuartal I-2024 untuk pasar domestik turun signifikan -4,9% (yoy), lebih buruk dibandingkan kuartal IV-2023 yang sebesar -2,4% (yoy).
- Peningkatan Biaya Iklan dan Pemasaran: Biaya iklan, pemasaran, dan promosi (advertising, marketing, and promotion/AMP) meningkat menjadi 13,2% dari pendapatan kuartal I-2024 dibandingkan kuartal I-2023 yang sebesar 11,5%.
Analisis dan Rekomendasi:
- MNC Sekuritas:
- Mempertahankan rekomendasi netral untuk saham UNVR.
- Target harga saham UNVR dipatok sebesar Rp 2.700, mencerminkan PE dan PBV 2024 sebesar 21,1 kali dan 30,5 kali.
- Faktor yang dapat menjadi katalis positif:
- Pertumbuhan volume dasar (UVG) yang lebih baik dari perkiraan.
- Penurunan pertumbuhan harga dasar (UPG) yang lebih kecil.
- Laba bersih yang lebih baik dari ekspektasi.
- BRI Danareksa Sekuritas:
- Merevisi turun proyeksi laba bersih UNVR pada 2024-2025 sebesar 9,9% dan 13,6%.
- Memprediksi harga jual rata-rata (average selling price/ASP) negatif dan margin kotor yang lebih rendah.
- Mempertahankan rating jual (sell) untuk saham UNVR.
- Target harga saham UNVR berbasis discounted cash flow (DCF) diturunkan menjadi Rp 2.300 dari Rp 2.650.
- Faktor yang dapat menghambat UNVR:
- Pemulihan pangsa pasar yang lama.
- Melemahnya nilai tukar rupiah.
- Masalah geopolitik.
- Lemahnya pemulihan daya beli.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor