BeritaInvestor.id – PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), raksasa barang konsumer di Indonesia, bersiap mengikuti langkah induk usahanya di global dengan melakukan spin-off unit usaha es krimnya. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Keuangan Unilever Viviek Agarwal dalam Konferensi Pers Unilever secara virtual pada Rabu (24/4/2024).
Langkah Strategis untuk Meningkatkan Efisiensi:
Keputusan spin-off ini didasari oleh beberapa faktor, salah satunya adalah model bisnis es krim yang berbeda dengan produk Unilever lainnya. Proses produksi dan penjualan es krim membutuhkan sistem distribusi dan penyimpanan yang berbeda, seperti penggunaan mesin pendingin.
Viviek Agarwal menjelaskan bahwa spin-off ini diharapkan dapat membawa bisnis Unilever menjadi lebih baik dan efisien. Pemisahan unit usaha es krim akan memungkinkan Unilever untuk fokus pada pengembangan dan pengelolaan bisnis inti mereka dengan lebih optimal.
Peninjauan dan Persiapan Matang:
Meskipun rencana spin-off telah diumumkan, Viviek Agarwal menegaskan bahwa prosesnya belum akan dilakukan dalam waktu dekat. Pihak Unilever Indonesia masih perlu melakukan peninjauan mendalam terkait peraturan dan berbagai aspek lain yang perlu diperhatikan sebelum melangkah lebih lanjut.
Belajar dari Pengalaman Global:
Unilever global telah lebih dulu mengumumkan pemisahan unit usaha es krimnya, yaitu Magnum dan Ben & Jerry’s. Spin-off ini diprediksi akan selesai pada akhir 2025. Unilever menargetkan pertumbuhan penjualan single digit dengan adanya pemisahan unit bisnis ini, dengan bisnis es krim yang menyumbang 16% dari bisnis global Unilever.
Selain spin-off, Unilever global juga berencana menjalankan program penghematan US$ 869 juta dalam tiga tahun ke depan. Sekitar 7.500 karyawan akan dipangkas, terutama di bagian kantor, yang setara dengan 1,2% dari total pekerja Unilever.
Dampak Positif bagi Investor dan Ekonomi Indonesia:
Keputusan spin-off Unilever Indonesia diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi investor dan ekonomi Indonesia. Investor dapat melihat prospek bisnis yang lebih jelas dan terarah dari Unilever, sedangkan ekonomi Indonesia dapat diuntungkan dengan peningkatan efisiensi dan daya saing perusahaan.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor