BeritaInvestor.id – Bursa Efek Indonesia (BEI) saat ini tengah mengamati pergerakan saham PT Metro Healthcare Indonesia Tbk (CARE) dan PT Capital Financial Indonesia Tbk (CASA) yang dinilai bergerak di luar kebiasaan atau yang dikenal sebagai Unusual Market Activity (UMA).
Saham CARE menunjukkan fluktuasi harga yang mencolok dalam kurun waktu satu minggu terakhir, dengan pelemahan sebesar 0,98%. Pada Kamis (24/8), saham CARE ditutup pada level 505 setelah mengalami stagnasi. Sementara itu, saham CASA, sebuah perusahaan jasa konsultasi manajemen, juga mengalami pergerakan naik-turun dalam lima hari perdagangan terakhir, dengan penurunan sebesar 1,50%. Pada perdagangan Kamis kemarin, saham CASA cenderung berada di zona merah dan ditutup stagnan di level 655 per saham.
Dalam surat resmi yang ditandatangani oleh Kepala Divisi Pengawasan Transaksi Yulianto Aji Sadono dan Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan Pande Made Kusuma Ari A., BEI menyampaikan adanya indikasi pola transaksi yang tidak wajar pada saham CARE dan CASA, yang disebut Unusual Market Activity (UMA). Namun, perlu dicatat bahwa pengumuman UMA ini tidak selalu mengindikasikan adanya pelanggaran terhadap peraturan pasar modal.
Informasi terbaru mengenai saham CARE diperoleh pada tanggal 7 Agustus 2023 dari laporan bulanan registrasi pemegang efek yang dipublikasikan melalui website BEI.
Tidak jauh berbeda, informasi terakhir mengenai saham CASA juga diperoleh pada tanggal 7 Agustus 2023 melalui laporan bulanan registrasi pemegang efek di website BEI.
Perlu diketahui bahwa sebelumnya BEI juga telah mengumumkan UMA terkait perdagangan saham CARE pada tanggal 4 Oktober 2022, 19 Januari 2023, dan 9 Mei 2023. Sementara itu, terkait saham CASA, pengumuman UMA telah dilakukan pada tanggal 8 Mei 2023.
Direksi BEI menginformasikan bahwa mereka sedang memantau dengan cermat perkembangan pola transaksi saham CARE dan CASA yang kontroversial ini.
Karena itu, para investor diimbau untuk memperhatikan respon dan konfirmasi dari Perusahaan Tercatat terhadap permintaan BEI, melakukan analisis mendalam terkait kinerja dan transparansi informasi dari Perusahaan Tercatat, serta mempertimbangkan rencana corporate action dari perusahaan tersebut jika rencana tersebut masih belum mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Para investor juga diharapkan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang mungkin timbul di masa depan sebelum mengambil keputusan investasi.
Disclamer : keputusan pembelian /penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor