BeritaInvestor.id – Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah memantau dengan cermat pola transaksi yang terjadi pada saham PT MNC Sky Vision Tbk. (MSKY), mengingat adanya peningkatan harga saham yang di luar kebiasaan, atau yang dikenal dengan istilah Unusual Market Activity (UMA). Penting untuk ditegaskan bahwa pengumuman UMA ini tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.
Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono, dalam keterangan yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia pada tanggal 16 Agustus, menjelaskan bahwa dalam konteks terjadinya UMA pada perdagangan saham MSKY, BEI meminta para investor untuk memperhatikan respons dan jawaban yang diberikan oleh perusahaan tercatat terkait permintaan konfirmasi dari Bursa.
Saham perusahaan tersebut, yang merupakan milik Hary Tanoesoedibjo, MSKY, mengalami kenaikan yang signifikan pada perdagangan Rabu tanggal 16 Agustus 2023. Harga saham naik sebesar 34,74 persen atau setara dengan 66 poin dari harga pembukaan 190 dan ditutup pada 256 per saham.
Adapun informasi terkini mengenai Perusahaan Tercatat (emiten) ini adalah laporan keuangan yang tidak diaudit pada tanggal 31 Juli 2023, yang telah dipublikasikan melalui situs web resmi PT Bursa Efek Indonesia.
Tak hanya itu, BEI juga memberikan himbauan kepada para investor agar lebih memperhatikan kinerja perusahaan tercatat serta tingkat keterbukaan informasinya. Investor juga diingatkan untuk mempertimbangkan kembali rencana tindakan korporat (corporate action) perseroan, terutama jika rencana tersebut masih belum mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Yulianto menambahkan bahwa dalam mengambil keputusan investasi, investor diharapkan untuk mempertimbangkan dengan matang berbagai kemungkinan yang mungkin muncul di masa depan. Kewaspadaan dan evaluasi yang cermat akan menjadi kunci dalam menghadapi situasi yang berkaitan dengan perubahan harga saham yang tidak biasa.
Disclamer : keputusan pembelian /penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor