BeritaInvestor.id – PT Agro Bahari Nusantara Tbk (UDNG), perusahaan yang berfokus pada budidaya udang Vannamei (Litopenaeus Vannamei), telah menetapkan rencana pelaksanaan penawaran umum perdana (IPO) sebanyak 500 juta saham, setara dengan 28,57% saham. Penetapan harga penawaran telah ditetapkan pada Rp 100 per saham, yang berada di batas atas kisaran harga awal sebesar Rp 90-100 selama proses bookbuilding. Nilai keseluruhan penawaran umum mencapai Rp 50 miliar.
Masa penawaran umum dijadwalkan berlangsung dari tanggal 23 hingga 27 Oktober, dengan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan dilakukan pada tanggal 31 Oktober. Dalam proses ini, MNC Sekuritas dan Korea Investment and Sekuritas Indonesia akan bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Selain IPO, UDNG juga menerbitkan 400 juta waran seri I secara gratis bagi pemegang saham IPO. Setiap pemegang lima saham baru akan menerima empat waran seri I. Masing-masing waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk menebus satu saham baru dengan harga pelaksanaan sekitar Rp 105, yang berpotensi menghasilkan dana hingga Rp 42 miliar.
Dana yang dihimpun dari IPO akan digunakan oleh UDNG dengan alokasi sebagai berikut:
1. Ekspansi Bisnis: Sekitar 88,89% dana akan digunakan untuk ekspansi bisnis dengan mendirikan tambak udang baru di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melalui PT Marina Bahari Sentosa (MBS), anak perusahaan UDNG yang dimiliki 99,99%. Tambak ini diperkirakan akan beroperasi dalam waktu 6-12 bulan setelah perolehan dana dari penawaran umum.
2. Modal Kerja: Sisa dana akan digunakan untuk mendukung modal kerja perusahaan, termasuk pembelian benur, pakan udang, mineral, probiotik dari pihak ketiga, serta biaya operasional seperti gaji, listrik, dan biaya operasional umum perusahaan.
Saat ini, pemegang saham UDNG sebelum IPO terdiri dari Vincent Lukito (31,80%), Jose Loupiga Keliat (31,80%), Christian Brandon Limbono (17,75%), Benny (2,95%), Andrew Kam (2,96%), dan Christopher Brandley Limbono (12,74%).
Agro Bahari Nusantara (UDNG) telah mengembangkan usaha budidaya udang Vannamei dari 6 kolam menjadi 14 kolam budidaya yang intensif dan super-intensif. Aset utamanya meliputi 10 kolam/tambak udang intensif, 4 kolam/tambak udang super intensif, 3 kolam tendon, 4 kolam instalasi pengolahan air limbah (IPAL), serta peralatan pendukung seperti aerator, pompa, dan lainnya.
Dengan rencana IPO dan ekspansi bisnis, UDNG berharap dapat terus berkembang dalam industri budidaya udang. Dengan demikian, UDNG dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam memenuhi permintaan akan produk udang Vannamei berkualitas.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor