BeritaInvestor.id – PT King Tire Indonesia Tbk (TYRE) mencatatkan prestasi luar biasa dengan mencapai laba bersih sebesar Rp10,62 miliar pada periode hingga 30 Juni 2023. Angka ini mengalami lonjakan signifikan sebesar 59,08 persen dibandingkan dengan realisasi laba pada periode yang sama tahun sebelumnya, yang mencapai Rp6,68 miliar.
Dalam laporan keuangan yang dirilis pada Selasa (15/8/2023), TYRE berhasil meraih total penjualan senilai Rp234,18 miliar selama Semester I-2023. Pertumbuhan ini mencapai 9,55 persen bila dibandingkan dengan perolehan penjualan perusahaan pada enam bulan pertama tahun sebelumnya, yang tercatat sebesar Rp213,72 miliar.
Kunci dari pencapaian ini adalah moncernya nilai penjualan ban luar yang mencapai Rp180,49 miliar, serta penjualan ban dalam sebesar Rp76,41 miliar. Meskipun demikian, perlu dicatat bahwa beban pokok penjualan juga mengalami kenaikan menjadi Rp218,51 miliar dari angka sebelumnya yang mencapai Rp201,14 miliar. Sementara beban penjualan dan beban umum serta administrasi mencapai Rp12,70 miliar dan Rp9,83 miliar secara berturut-turut.
Dalam konteks aset, TYRE berhasil meningkatkan total nilai aset hingga mencapai Rp453,31 miliar pada Juni 2023, dari posisi akhir Desember 2022 yang mencapai Rp364,78 miliar. Liabilitas perusahaan tercatat sebesar Rp158,71 miliar, sedangkan ekuitas mencapai Rp294,59 miliar.
Langkah signifikan lainnya adalah penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) yang telah dilakukan oleh King Tire Indonesia. Pada 8 Mei 2023, TYRE berhasil mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan melepas 700 juta saham atau setara dengan 20 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh.
Direktur Utama TYRE, Harris Muliawan, menjelaskan bahwa IPO ini bertujuan untuk memperkuat struktur permodalan, meningkatkan tata kelola perusahaan, serta membuka akses pendanaan lebih luas di pasar modal. Dengan dana hasil IPO, perusahaan berencana untuk memperkuat modal kerja, termasuk untuk pembelian bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
Disclamer : keputusan pembelian /penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor