BeritaInvestor.id – PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) buka suara soal fenomena bau tak sedap yang berasal dari pabriknya di Cilegon pada Sabtu, (20/1/2024).
General Manager of Legal and Corporate Secretary TPIA Erri Dewi Riani menampik adanya kebocoran pipa gas. Namun, pabrik Chandra Asri Group mengalami kegagalan fungsi alat penunjang yang berhubungan dengan air pendingin yang mengandung hidrokarbon pukul 05.00 WIB sabtu lalu.
Atas hal ini, perseroan melakukan shutdown unit Ethylene Plant dan melakukan pembakaran di cerobong (flaring), yakni pembakaran senyawa hidrokarbon yang muncul ketika saat terjadi kondisi yang tidak biasa (abnormality) dan unplanned shutdown di pabrik.
“Hal ini dilakukan sebagai tindakan pengamanan sesuai prosedur perseroan dan SOP yang berlaku dengan mengutamakan keselamatan dan kesehatan karyawan serta masyarakat sekitar. Dapat kami sampaikan bahwa tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini,” kata Eri, dikutip dari keterbukaan informasi, Selasa, (23/1/2024).
Perusahaan milik konglomerat terkaya Indonesia ini masih menyelidiki untuk memastikan sumber utama aroma tidak sedap tersebut. Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri pun telah melakukan pemeriksaan dan pengecekan pada hari Minggu, tanggal 21 Januari 2024.
Dalam konferensi pers Polri yang diadakan pada hari Senin, tanggal 22 Januari 2024 di Polres Cilegon bahwa gas hidrokarbon di area kejadian masih sesuai dengan nilai baku mutu yang ditetapkan pemerintah sehingga dinyatakan aman.
“Disampaikan pula oleh Puslabfor Polri bahwa masyarakat tidak perlu khawatir dan dapat beraktivitas kembali seperti biasa,” kata dia.
Akibat kejadian ini, TPIA menghentikan operasional Pabrik Ethylene sejak hari Sabtu. Namun, tak dijelaskan sampai kapan penutupaannya akan berakhir.
“Sebagai Obyek Vital Nasional, untuk menjaga kelangsungan operasional pabrik secara keseluruhan dan mengingat peran penting Chandra Asri Group sebagai penopang kelangsungan industri lainnya, pabrik kami yang lain masih beroperasi,” ucap Erri.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor