BeritaInvestor.id – PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) melalui anak usahanya, Telkomsat, menunjukkan komitmennya dalam memperkuat bisnis satelit dengan menggelontorkan investasi senilai Rp 3,5 triliun untuk pembangunan Satelit Merah Putih 2. Satelit ini diharapkan menjadi game changer bagi TLKM dalam menggarap pasar satelit yang potensial, khususnya di segmen wholesale dan enterprise.
Satelit Merah Putih 2, yang pengerjaannya dimulai sejak akhir 2021, ditargetkan mampu memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat luas. Kapasitas satelit ini akan dioptimalkan untuk berbagai kebutuhan, termasuk backhaul jaringan Telkom, membuka peluang baru bagi vsat operator dan mobile operator, serta mendukung konektivitas di sektor pertambangan dan maritim yang sulit terjangkau layanan terrestrial.
Direktur Utama Telkomsat Lukman Hakim menjelaskan bahwa Satelit Merah Putih 2 dirancang untuk menjawab kebutuhan pasar yang terus berkembang. “Kami optimistis bahwa rencana bisnis TLKM di industri satelit ini akan dapat terdeliver dengan baik dan memberikan manfaat kepada masyarakat luas,” ujar Lukman dalam konferensi pers, Rabu (21/2/2024).
Strategi Menyasar Pelanggan Wholesale dan Enterprise
TLKM melalui Telkomsat telah merumuskan strategi yang matang untuk menggaet pelanggan di segmen wholesale dan enterprise. Untuk segmen wholesale, TLKM akan menjalin kerjasama dengan vsat operator dan mobile operator dalam menyediakan layanan backhaul yang handal dan efisien.
Sementara itu, di segmen enterprise, TLKM menyasar perusahaan-perusahaan di sektor pertambangan dan maritim yang membutuhkan konektivitas internet di area terpencil. Satelit Merah Putih 2 akan menjadi solusi ideal bagi mereka yang ingin meningkatkan operasional dan produktivitas di area yang tidak terjangkau oleh layanan terrestrial.
Menangkal Persaingan dengan Starlink
TLKM menyadari ketatnya persaingan di industri satelit, termasuk dengan kehadiran Starlink milik Elon Musk. Namun, Lukman menegaskan bahwa TLKM telah memiliki strategi untuk menghadapi persaingan tersebut.
“So far, kita bisa atur dengan portofolio produk yang tepat,” ujar Lukman.
Strategi TLKM adalah dengan fokus pada pelanggan yang membutuhkan bandwidth di bawah 25 Mbps, sedangkan Starlink lebih fokus pada pelanggan yang membutuhkan bandwidth besar di atas 100 Mbps. Selain itu, TLKM dan Starlink telah menjalin kerjasama dalam penyediaan backhaul services, sehingga diharapkan dapat saling melengkapi dan memperkuat bisnis satelit kedua belah pihak.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor