Berita Investor
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
Berita Investor
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
No Result
View All Result
Berita Investor
No Result
View All Result

The Fed Rate Cut Signal Boosts Rupiah Amid US-China Trade Tensions

by Tim Redaksi
28, April, 2025
in Ekonomi
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

BeritaInvestor.id – Rupiah berpeluang pulih pada akhir pekan ini setelah Federal Reserve (The Fed) memberikan sinyal potensial pemangkasan suku bunga AS Juni 2025. Indeks dolar AS melemah 0,47% di New York, seiring kontrak forward rupiah juga menguat 0,4% ke level Rp16.803/US$. Pagi ini rupiah berada di Rp16.831/US$, lebih kuat dibanding penutupan kemarin (Rp16.870/US$), menunjukkan sinyal koreksi positif.

Sinyal The Fed dan Dinamika Global
Kemunduran dolar AS di pasar Asia pagi ini terbatas, dengan yen Jepang melemah terdalam sementara baht Thailand dan won Korea Selatan menguat. Pasar tetap khawatir perang dagang US-China yang memanas setelah Tiongkok menegaskan tidak ada pembicaraan perdagangan baru. Juru bicara Beijing He Yadong menekankan AS harus mencabut semua tarif unilaterals untuk solusi permanen.

Bursa Wall Street Terpacu Optimisme
S&P 500 naik lebih dari 2% malam ini, didorong komentar Deputi Gubernur The Fed Christopher Waller yang mendukung pemangkasan suku bunga jika pasar tenaga kerja terdampak. Gubernur Bank of Cleveland Beth Hammack juga menyatakan kemungkinan tindakan cepat Juni 2025 jika data ekonomi jelas.

Tekanan Asing di IHSG
Pasar saham domestik tetap tertekan, dengan asing menjual net Rp514,54 miliar kemarin. Aksi ini terjadi meski UBS menaikkan rekomendasi saham RI ke overweight.IHSG turun 0,31% di sesi sebelumnya, melanjutkan penjualan asing dua hari berturut-turut.

Baca:

Pertamina Drilling Gencar Bor Migas di Kaltara untuk Tingkatkan Produksi Nasional

Kemendag Evaluasi Regulasi dan Kolaborasi Mitigasi Krisis Ritel

Obligasi Negara Stabil
Di sisi obligasi, yield surat utang pemerintah menurun: 2 tahun (6,463%) dan 10 tahun (6,932%). Dalam sebulan terakhir, yield turun signifikan—21,3 bps (tenor 2Y), 26 bps (5Y), hingga 24,4 bps (10Y).

Data BI dan Likuiditas Ekonomi
Pertumbuhan uang beredar Maret hanya 6,1% year-on-year—melambat dari Februari sebelumnya. Kredit bank turun ke 8,7% (vs 9,7%) sementara dana pihak ketiga (DPK) di perbankan stagnan di 4,7%, jauh dibawah target BI (11%-13%). Hari ini, Bank Indonesia akan merilis PMI manufaktur dan Sekuritas Rupiah.

Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Previous Post

IHSG Menguat 3,74% Meski Investor Asing Net Sell Rp1,15 Triliun

Next Post

IHSG Menguat 3.74%, Rekomendasi Saham Potensial Senin (28/4/2025) dari 8 Sekuritas

Next Post

IHSG Menguat 3.74%, Rekomendasi Saham Potensial Senin (28/4/2025) dari 8 Sekuritas

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Home
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor