Berita Investor
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
Berita Investor
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
No Result
View All Result
Berita Investor
No Result
View All Result

The Fed dan BI Turunkan Suku Bunga, OJK: Dampak Positif untuk Perbankan

by Tim Redaksi
20, September, 2024
in Regulator
0
Dilema SRBI : Pedang Bermata Dua untuk Stabilitas Rupiah?
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

BeritaInvestor.id – Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed), dan Bank Indonesia (BI) secara bersamaan memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuannya pada Kamis, 19 September 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melihat bahwa langkah ini akan berdampak signifikan pada sektor perbankan di Indonesia, terutama dalam hal likuiditas dan pertumbuhan kredit.

The Fed memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 4,75-5,0%, lebih besar dari ekspektasi pasar yang hanya memperkirakan penurunan 25 bps. Sejalan dengan itu, BI juga menurunkan suku bunga BI Rate dari 6,25% menjadi 6%. Suku bunga Deposit Facility diturunkan menjadi 5,25%, sementara Lending Facility turun menjadi 6,75%.

Dampak pada Pasar Perbankan Indonesia

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menyatakan bahwa penurunan suku bunga The Fed memiliki dampak luas pada pasar global, termasuk Indonesia. Penurunan ini berdampak pada pertumbuhan kredit dan profitabilitas perbankan. “Penurunan FFR (Federal Funds Rate) dapat menurunkan suku bunga di dalam negeri, yang tentu akan mendorong pertumbuhan kredit perbankan Indonesia,” jelas Dian dalam pernyataan tertulisnya.

Baca:

Bank BTN Ganti Bank Jago di Formasi IDX30 Baru BEI

BEI Santuni 127 Emiten Pelanggar Laporan Keuangan, Termasuk BUMN

Penurunan suku bunga oleh The Fed juga membawa dampak positif bagi pasar negara berkembang, seperti Indonesia, dengan meningkatkan capital inflow. Meningkatnya arus modal ini akan memperkuat nilai tukar dan meningkatkan ketersediaan likuiditas perbankan, yang pada akhirnya mendukung pertumbuhan kredit.

Pengaruh terhadap Profitabilitas Perbankan

Selain itu, penurunan suku bunga domestik yang mengurangi biaya dana (cost of funds) bagi bank dan debitur diperkirakan akan memberikan dampak positif pada profitabilitas perbankan. Suku bunga yang lebih rendah juga akan menurunkan risiko kredit perbankan, sehingga menguntungkan kinerja perbankan secara keseluruhan.

Berdasarkan Survei Orientasi Bisnis Perbankan OJK Triwulan II-2024, sebagian besar bank di Indonesia melihat penurunan suku bunga The Fed sebagai stimulus positif bagi pertumbuhan ekonomi global, yang juga memberikan dampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Penurunan suku bunga BI akan mengurangi biaya dana bagi bank, yang berpotensi meningkatkan profitabilitas dan menurunkan risiko kredit.

Kondisi Likuiditas Perbankan Tetap Terjaga

Dian juga mencatat bahwa meskipun terjadi penurunan likuiditas akibat tingginya permintaan kredit, OJK memastikan bahwa likuiditas perbankan masih memadai. Rasio Alat Likuid terhadap Non-Core Deposit (AL/NCD) tercatat sebesar 113,49%, dan rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) sebesar 25,56% per Juli 2024. Proyeksi hingga akhir tahun menunjukkan likuiditas perbankan tetap stabil, didukung oleh peningkatan alat likuid.

 

 


Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor

Tags: bank indonesiaCapital InflowLikuiditasOJKPerbankanpertumbuhan kreditProfitabilitas Banksuku BungaThe Fed
Previous Post

DRMA Perkuat Posisi di Industri EV Indonesia

Next Post

The Fed Turunkan Suku Bunga, Saham GOTO Menguat

Next Post
Kontribusi GoTo Terhadap PDB Indonesia Capai Rp 392 Triliun

The Fed Turunkan Suku Bunga, Saham GOTO Menguat

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Home
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor