BeritaInvestor.id – Saham PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK), emiten gerai minuman kekinian, terpantau mengalami penurunan dan telah mencapai auto reject bawah (ARB) pada sesi perdagangan I hari ini. Ini merupakan kali kedua dalam dua hari berturut-turut saham TGUK mengalami penurunan.
Pada pukul 10:45 WIB, saham TGUK turun sebesar 14,29% menjadi Rp 102 per saham. Saham TGUK telah mencapai ARB pada sesi perdagangan I hari ini.
Saham TGUK telah mengalami 18.218 kali transaksi dengan volume sebanyak 185,14 juta lembar saham dan nilai transaksi mencapai Rp 19,02 miliar. Saat ini, kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 364,29 miliar.
Hingga pukul 10:45 WIB, terdapat antrian jual sebanyak 272.546 juta lot dengan harga Rp 102 per saham atau sekitar Rp 2,8 miliar. Di sisi permintaan beli, tidak ada antrian yang terlihat, menandakan bahwa saham TGUK telah mencapai ARB. Dengan ini, saham TGUK telah mencapai ARB selama dua hari berturut-turut. Dalam dua hari terakhir, saham TGUK telah mengalami koreksi sebesar 26,62%.
Setelah mencapai ARB pada hari kedua perdagangan, yaitu Selasa pekan lalu, saham TGUK berhasil mengalami kenaikan selama tiga hari berturut-turut. Namun, setelah mengalami kenaikan, saham TGUK kembali mengalami penurunan dan mencapai ARB.
[tv-chart symbol=”IDX:TGUK” width=”420″ height=”240″ language=”en” interval=”D” timezone=”Asia/Bangkok” theme=”White” style=”1″ toolbar_bg=”#f1f3f6″ enable_publishing=”” hide_top_toolbar=”” withdateranges=”” hide_side_toolbar=”” allow_symbol_change=”” save_image=”” details=”” hotlist=”” calendar=”” stocktwits=”” headlines=”” hideideas=”” hideideasbutton=”” referral_id=””]
Sejak perdagangan perdana pada Senin pekan lalu hingga sesi perdagangan I hari ini, saham TGUK telah mengalami koreksi sebesar 31,08%. Saat ini, harga saham TGUK berada di bawah harga penawaran perdana (IPO) yaitu Rp 110 per saham.
Sebelumnya, perusahaan melakukan Initial Public Offering (IPO) dengan melepas 1,07 miliar saham atau setara dengan 30% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp 16 per saham.
Dana yang diperoleh dari IPO ini, setelah dikurangi biaya emisi, sekitar 60% akan digunakan untuk belanja modal, termasuk pengembangan dan penambahan gerai, serta pembuatan 12 food truck baru.
Sementara itu, sekitar 40% akan digunakan untuk modal kerja, termasuk pembelian bahan baku yang akan mengikuti perkembangan gerai baru, pemasaran dan branding, penelitian dan pengembangan dalam pengembangan kategori produk dan saluran penjualan, serta pengembangan sumber daya manusia melalui pelatihan dan pengembangan.
“Melalui IPO ini, Teguk akan meningkatkan jumlah gerai, memperkuat kapasitas produksi, meningkatkan jangkauan pemasaran, dan melakukan inovasi digital,” ujar CEO Minuman Teguk, Maulana Hakim dan Najib Wahab pada prosesi pencatatan perdana saham di Main Hall BEI, Jakarta, pada Senin (10/7/2023).
Disclamer : keputusan pembelian /penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor