PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) telah meluncurkan penawaran saham perdana (IPO) dengan harga Rp 100-130 per saham. Perusahaan ini merupakan bagian dari PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) yang fokus pada pengembangan ekosistem kendaraan listrik (EV) dalam segmen mobilitas berat seperti bus dan truk. VKTR sukses menyuplai 52 bus listrik ke TransJakarta, dan mereka berencana untuk memperluas pasar ke kota-kota lain seiring dengan kesiapan pasar.
Melalui IPO ini, VKTR berhasil mengumpulkan dana kurang lebih sebesar Rp 1,37 triliun ($96 juta). Dana tersebut akan digunakan untuk mendukung pengembangan dan manufaktur kendaraan listrik, serta memperluas jaringan penjualan dan pemasaran perusahaan.
Meskipun pasar EV di Indonesia masih dalam tahap awal, namun perkembangannya diproyeksikan akan meningkat pesat dalam beberapa tahun mendatang. Pemerintah Indonesia telah menetapkan target agar 20% kendaraan yang beroperasi pada tahun 2030 merupakan kendaraan listrik. Hal ini memberikan peluang besar bagi VKTR yang berada dalam posisi yang strategis untuk memanfaatkan pertumbuhan tersebut.
Dalam acara VKTR media gathering, terlihat juga tokoh-tokoh nasional seperti Boy Thohir, Arsjad Rasjid yang dirumorkan juga mendukung percepatan transisi elektrifikasi kendaraan. Dukungan dari tokoh-tokoh nasional ini semakin memperkuat VKTR dalam menghadapi tantangan dan mencapai tujuan perusahaan.
Secara keseluruhan, IPO VKTR menjadi perkembangan positif bagi industri EV di Indonesia. Dengan tim manajemen yang kuat dan strategi pertumbuhan yang jelas, VKTR memiliki potensi untuk mencapai kesuksesan di masa depan. Namun, para investor perlu melakukan pertimbangan yang matang terkait dengan risiko-risiko yang terkait dengan pasar EV sebelum memutuskan untuk berinvestasi di VKTR.
Struktur kepemilikan saham VKTR setelah IPO sebagai berikut:
PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) memiliki persentase saham sebesar 45,55%.
PT Bakrie Metal Industries memiliki persentase saham sebesar 22,05%.
PT Kuantum Akselerasi Indonesia memiliki persentase saham sebesar 12,40%.
Masyarakat umum memiliki persentase saham sebesar 20,00%.
Dengan demikian, kepemilikan saham VKTR terbagi secara merata di antara beberapa pemegang saham tersebut. Melibatkan masyarakat umum dalam kepemilikan saham juga memberikan kesempatan kepada individu untuk berpartisipasi dalam pertumbuhan industri kendaraan listrik di Indonesia.