BeritaInvestor.id – Harga emas dunia mengalami kenaikan yang tipis pada perdagangan pagi hari ini, mencerminkan tren positif yang menghinggapi logam mulia ini. Pada Jumat (20/10/2023) pukul 06:07 WIB, harga emas dunia di pasar spot mencapai US$ 1.976,15 per ons, menandai kenaikan sebesar 0,12% dari posisi hari sebelumnya. Harga tersebut merupakan yang tertinggi sejak Juli.
Pada sesi perdagangan sebelumnya, harga emas mencatat lonjakan sebesar 1,34% menjadi US$ 1.973,7 per ons. Dalam satu pekan terakhir, harga emas telah melonjak sebesar 4,3%.
Tensi yang meningkat di Timur Tengah mendorong investor untuk mencari perlindungan dalam aset-aset yang dianggap aman, dengan emas menjadi salah satunya. Israel meningkatkan intensitas serangan udara di Jalur Gaza, yang membuat investor semakin tertarik pada logam mulia.
Daniel Ghali, Commodity Strategist TD Securities, mengamati, “Harga emas memang selalu naik saat terjadi perang. Namun pada akhirnya, aksi borong akan mencapai puncaknya.”
Di sisi lain, pelaku pasar juga memperhatikan pidato Kepala Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve, Jerome Powell. Dalam forum Economic Club of New York, Powell menyatakan bahwa peningkatan imbal hasil (yield) obligasi jangka panjang mulai mereda. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan untuk menaikkan suku bunga acuan tidak setinggi yang sebelumnya diperkirakan.
Peluang bahwa tidak akan ada kenaikan suku bunga acuan dalam rapat The Fed Desember kini mencapai 70%, menurut CME FedWatch. Sebelumnya, kemungkinan tersebut hanya mendekati 50%.
Ghali menegaskan, “Jika The Fed sampai menurunkan suku bunga acuan, maka harga emas bisa mencapai US$ 2.100 per ons.”
Secara analisis teknikal dengan perspektif harian, harga emas menunjukkan tren bullish. Relative Strength Index (RSI) berada di angka 70,69. Meskipun RSI di atas 50 menandakan tren bullish, RSI emas sudah melewati angka 70, yang merupakan indikasi jenuh beli (overbought).
Oleh karena itu, harga emas berisiko mengalami koreksi. Support terdekat berada di US$ 1.939 per ons, dengan kemungkinan penurunan lebih lanjut ke US$ 1.899 per ons jika support tersebut tertembus. Sementara itu, harga emas telah berhasil menembus resistance di US$ 1.972 per ons, membuka peluang kenaikan lebih lanjut menuju US$ 1.985 per ons. Target paling optimis berada di US$ 2.072 per ons.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor