BeritaInvestor.id – PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) mengumumkan keyakinannya yang tetap tinggi terhadap investasinya di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), meskipun menghadapi tren penurunan nilai saham yang berdampak pada kinerja keuangan Telkom. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkomsel, Mohamad Ramzy, menjelaskan bahwa investasi ini lebih diarahkan pada misi sinergi jangka panjang daripada sekadar keuntungan finansial.
Dalam Public Expose Live 2023 pada Kamis (30/11/2023), Ramzy menyatakan bahwa tujuan utama investasi di GOTO adalah untuk merealisasikan sinergi antara PT Telekomunikasi Seluler Indonesia (Telkomsel) dan GOTO, dengan fokus meningkatkan digitalisasi ke seluruh lapisan masyarakat, termasuk wilayah terpencil.
“Walaupun kami mengalami penurunan nilai investasi di GOTO, kami masih mempertahankan keyakinan kami dan akan terus meningkatkan sinergi antara kedua perusahaan ini,” ujar Ramzy.
Telkomsel telah mengalami hasil positif dari sinergi ini, yang tercermin dalam layanan yang menarik dan kompetitif bagi para pengemudi GOTO, serta melalui ekspansi kanal kerjasama dengan para pedagang dan outlet.
“Kami terus memantau dan mengembangkan sinergi ini dari waktu ke waktu, terutama dengan adanya konsolidasi antara GOJEK dan Tokopedia, yang memberikan peluang untuk pertumbuhan dan peningkatan sinergi potensial antara Telkom dan GOTO,” tambah Ramzy.
Dalam laporan keuangan kuartal III-2023, TLKM mengungkapkan nilai wajar investasi di GOTO per 30 September 2023 sebesar Rp85 per saham. Kerugian perubahan nilai wajar investasi yang belum direalisasi per 30 September 2023 mencapai Rp142 miliar. Namun, per 30 Oktober 2023, nilai pasar saham GOTO menurun menjadi Rp56 per saham, berpotensi membuat Telkom mengalami kerugian hingga Rp688 miliar.
Hingga September 2023, Telkom mencatat pertumbuhan positif sebesar Rp111,2 triliun atau 2,2% secara tahunan. Pencapaian ini didukung oleh pertumbuhan layanan data, internet, dan IT sebesar 4,8%, mencapai Rp63,4 triliun, termasuk peningkatan pendapatan dari layanan IndiHome serta transisi dari bisnis legacy ke ranah digital.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor