BeritaInvestor.id – Helena Lim, yang dikenal sebagai Crazy Rich Pantai Indah Kapuk (PIK), baru-baru ini tercoreng oleh kabar keterlibatannya dalam kasus korupsi izin tambang timah. Penyidik berhasil menyita harta dan barang mewah dari rumahnya senilai Rp33 miliar, termasuk barang elektronik, kumpulan dokumen penting, serta uang tunai sebesar Rp10 miliar dan 2 juta dolar Singapura. Namun, siapakah sebenarnya Helena Lim ini, dan bagaimana ia bisa mengumpulkan kekayaan sebesar itu?
Helena Lim, yang mendapatkan julukan Crazy Rich karena gaya hidup mewahnya di Pantai Indah Kapuk, adalah sosok pengusaha sukses yang membangun kekayaannya melalui bisnis jual beli dolar AS. Kisah perjalanannya dari seorang pegawai bank dengan gaji Rp450.000 per bulan menjadi seorang miliarder, telah menginspirasi banyak orang. Dilansir dari wawancara bersama Ashanty, istri Anang Hermansyah, di YouTube, Helena membagikan cerita awal mula perjalanan bisnisnya yang penuh perjuangan.
Pada tahun 1996, Helena masih bekerja di bank dengan gaji yang minim. Namun, krisis moneter yang terjadi di tahun 1997 membuka peluang bagi Helena. Dari sebuah transaksi deposito dolar AS dari seorang kustomer, Helena mulai terjun ke dunia jual beli dolar. Dengan kegigihannya mencari cara untuk mencairkan uang dolar tersebut dan menjualnya dengan nilai tukar yang lebih tinggi, Helena berhasil mendapatkan komisi yang signifikan. Keberhasilannya tersebut membuka pintu bagi Helena untuk lebih serius terjun ke bisnis jual beli dolar, tanah, dan properti.
Dengan latar belakang kelahirannya di Medan pada 19 November 1976, Helena Lim juga sempat menjajaki karier sebagai penyanyi dan model sebelum fokus ke bisnis. Perjalanan hidupnya yang penuh warna, termasuk pernikahan dan perceraian pada tahun 2006, serta kehidupan bersama anak-anak dan keluarganya di rumah mewah 3 lantai di PIK, semakin menambah ketertarikan publik terhadap sosoknya. Rumah mewahnya, yang dirancang dengan hiasan ala Da Vinci, mencerminkan keberhasilan dan gaya hidup mewah yang ia nikmati.
Sebelum terlibat dalam kasus korupsi tambang timah, Helena juga sempat menjadi perbincangan karena mendapatkan vaksin Covid-19 di awal distribusi, yang menimbulkan kontroversi mengenai prioritas penerima vaksin. Keterlibatannya dalam kasus korupsi tambang timah kali ini bukan hanya membuatnya kembali menjadi sorotan, tapi juga menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana ia akan menghadapi tantangan hukum yang ada di depannya, serta dampaknya terhadap reputasi dan bisnis yang telah ia bangun selama ini. Kehilangan akun Instagramnya pasca-kasus korupsi menambah daftar tantangan yang dihadapi oleh Helena Lim dalam menjaga citra dan keberlangsungan bisnisnya di masa mendatang.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor