BeritaInvestor.id – PT Sucor Sekuritas merekomendasikan pembelian saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel dengan target harga Rp840 setelah melakukan analisis proyeksi kinerja hingga tahun 2024 dan pertumbuhan jumlah menara.
Christofer Kojongian, seorang analis dari Sucor Sekuritas, memprediksi kinerja MTEL pada tahun 2024 akan sangat baik berkat beberapa strategi yang diimplementasikan oleh perusahaan. Langkah pertama adalah penambahan agresif jumlah menara dan fiber optik untuk memperluas cakupan.
Kedua, arus kas yang kuat akan mendukung strategi perusahaan dalam mengakuisisi sejumlah aset dari operator dan pesaing. Ketiga, operator telekomunikasi saat ini fokus pada perluasan jangkauan internet di luar Jawa.
Menurut Christofer, pendapatan MTEL diperkirakan akan tetap tumbuh pada tingkat high single digit atau bahkan double digit pada tahun 2024, seperti yang diungkapkan dalam risetnya pada Rabu (7/11/2023).
Dalam kuartal terakhir tahun ini, Mitratel diharapkan akan mengalami peningkatan pendapatan karena Grup Telkom sering memperbarui kontraknya. Informasi dari perusahaan menyebutkan bahwa akan ada pembaharuan kontrak signifikan dari Telkomsel pada kuartal keempat.
Christofer optimis bahwa Laba Bersih MTEL tahun ini dapat mencapai Rp2,0 triliun atau tumbuh sebesar 12% secara year-on-year (yoy). Rekomendasinya adalah untuk membeli saham MTEL dengan target harga Rp840 berdasarkan valuasi 2024 dengan perhitungan EV/Ebitda sebesar 11,2 kali pada tahun tersebut.
MTEL juga dinilai memiliki neraca keuangan yang kuat oleh Christoper untuk mendukung ekspansi secara inorganik. Valuasi saat ini diperdagangkan pada level 10,7 kali EV/Ebitda, yang masih lebih rendah dibandingkan dengan TBIG sebesar 13,3 kali.
Aqil Triyadi, seorang analis dari Panin Sekuritas, menyatakan bahwa kinerja MTEL selama Januari-September tahun ini sejalan dengan estimasi. Prospek MTEL di akhir tahun dipandang tetap positif, dengan perkiraan EBITDA mencapai Rp6,8-7 triliun untuk tahun 2023, mengimplikasikan pertumbuhan 11-14%.
Menurut Aqil, saat ini EV/EBITDA MTEL berada di kisaran 11x, yang lebih baik dibandingkan industri yang berada di kisaran 10x. Dia menekankan bahwa jika MTEL dinilai sesuai dengan kinerja industri di EV/EBITDA 10x, maka harga wajar MTEL dapat mencapai Rp830, menunjukkan bahwa saat ini MTEL dianggap undervalued dan layak untuk dikoleksi.
Meskipun harga MTEL saat ini berada di level Rp610, jauh di bawah harga wajarnya, rasio PBV MTEL masih lebih rendah dari pesaingnya seperti TOWR dan TBIG. Diperkirakan bahwa window dressing yang umumnya terjadi di akhir tahun dapat menjadi momentum untuk kenaikan saham MTEL.
Di sisi lain, Direktur Investasi Mitratel Hendra Purnama mengungkapkan bahwa Mitratel sedang dalam proses akuisisi menara. Meskipun bukan dengan operator, tetapi dengan perusahaan menara lain. Dia berharap pengumuman akuisisi dapat segera dilakukan. Hendra juga menyebut bahwa Mitratel telah berhasil mengakuisisi menara dari PT XL Axiata Tbk. (EXCL) dan PT Indosat Tbk. (ISAT) tahun ini. Mitratel juga bersiap untuk mengakuisisi menara milik Telkomsel jika perusahaan tersebut bersedia menjualnya pada tahun depan.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor
