PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. (PGAS), sebagai subholding Gas Pertamina, berencana untuk meningkatkan produksi minyak dan gas, mendukung pengelolaan Blok Rokan melalui pembangunan pipa minyak, serta melakukan gasifikasi kilang-kilang Pertamina guna meningkatkan efisiensi kilang, termasuk kilang Senipah-Balikpapan yang direncanakan akan beroperasi pada triwulan III tahun ini.
“Rencana strategis PGN ke depan bertujuan untuk menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan dan meningkatkan pemanfaatan gas sebagai energi transisi menuju emisi nol,” kata Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama, pada Selasa (30/5).
Selain itu, perusahaan juga berencana mengembangkan jaringan ritel LNG dan CNG di wilayah yang belum terjangkau oleh jaringan pipa gas, serta memperluas penggunaan jargas untuk rumah tangga guna mengurangi impor LPG. PGN bahkan berusaha untuk mengembangkan bisnisnya secara internasional melalui kegiatan perdagangan LNG.
Untuk mendukung pengoperasian Blok Rokan setelah pengalihan pengelolaan, PGN, melalui anak perusahaan Pertagas, telah membangun jaringan pipa transmisi minyak sepanjang 367 km dari Minas-Duri-Dumai dan Koridor Balam-Bangko-Dumai (WK Rokan PSC). Pengaliran minyak bumi melalui jaringan pipa ini diharapkan dapat dimulai pada akhir tahun 2022.
“Kami terus mengembangkan proyek jargas. PGN telah menyusun Road Map pembangunan jargas yang dapat membantu mengurangi subsidi dan impor LPG hingga 57,5 juta tabung LPG pada tahun 2026,” tambahnya.
Sementara itu, dalam upaya pemanfaatan infrastruktur gas bumi melalui metode selain pipa, saat ini terdapat 73 stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) dan mobil pengisian gas (MRU) yang tersebar di Sumatera, Jawa, dan Kalimantan, yang akan dikelola oleh Subholding Gas. SPBG dan MRU ini melayani pelanggan di sektor industri, komersial, rumah tangga, dan transportasi yang berlokasi di daerah yang belum terjangkau oleh jaringan pipa gas.
“PGN, bersama dengan Direktorat Jenderal Migas, telah melakukan diskusi untuk melakukan konversi transportasi umum dan truk utilitas di masing-masing wilayah, serta meningkatkan penggunaan gas dalam sektor transportasi. PGN juga melakukan sinergi di dalam kelompok Pertamina untuk mengkonversi truk tangki yang digunakan untuk distribusi bahan bakar,” jelas Rachmat.
PGN saat ini sedang merencanakan dan membangun fasilitas liquefaction LNG dan mini LNG hub di Pulau Jawa yang akan digunakan untuk mengirimkan LNG dalam bentuk Iso Tank, Micro Bulk, dan VGL dengan harga yang kompetitif kepada pelanggan industri dan ritel yang berlokasi di wilayah yang belum terjangkau oleh jaringan pipa gas.
“Tantangan disrupsi yang besar di pasar energi global akan mempengaruhi setiap negara. PGN, sebagai subholding Gas Group, menjawab tantangan tersebut dengan mengembangkan rantai bisnis gas bumi melalui pipa gas, CNG, dan LNG. Kami ingin menunjukkan bahwa gas bumi dan Subholding Gas merupakan solusi nyata dalam masa transisi energi saat ini,” pungkas Rachmat.